Takut Terkena Kutukan, Ilmuwan Pakai Robot Ungkap Tempat Misterius di Piramida Giza

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Salah satu keajaiban dunia, Piramida Agung Giza yang diyakini penuh kutukan, sudah lama memikat imajinasi manusia. Struktur masif ini penuh misteri dan para arkeolog masih berusaha mengungkap rahasianya.

Baru-baru ini, para peneliti menggunakan robot untuk mengungkap lubang tersembunyi di Piramida Besar yang tidak dapat diakses manusia. Robot tersebut menangkap gambar yang belum pernah dilihat sebelumnya, termasuk “batu penghalang” misterius di Kamar Ratu.

Batu penghalang ini ditemukan pada tahun 1993, namun saat itu para arkeolog belum memiliki teknologi untuk menyelidiki lebih lanjut. Batangnya hanya berukuran 20 cm x 20 cm dan panjangnya 60 meter dengan sudut ganjil 40 derajat.

Pada tahun 2011, tim peneliti internasional yang dipimpin oleh Universitas Leeds di Inggris mengembangkan robot yang disebut “Djedi” untuk menjelajahi poros tersebut. Robot ini ringan dan mobile, sehingga ideal untuk menavigasi ruang sempit.

Setelah lima tahun pengembangan, DJD diturunkan ke porosnya dan rekaman sembilan jam direkam. Dokumen-dokumen ini mengungkap beberapa rahasia yang telah lama tersembunyi, antara lain:

: Batu ini menghalangi akses ke ruangan lain di luarnya. Tujuan dan asal usulnya masih belum diketahui.

Ruang Tersembunyi: Robot juga menemukan ruang tersembunyi di sepanjang poros. Ruangan ini terlalu kecil untuk dimasuki manusia, namun kamera DJD mampu menangkap gambar di dalamnya.

Penemuan ini merupakan terobosan besar dalam arkeologi Mesir.

Dokumen yang diperoleh DJD memberikan wawasan baru mengenai konstruksi dan tujuan Piramida Besar. Para peneliti berharap dapat menggunakan robot ini untuk menjelajahi lebih banyak area tersembunyi di piramida dan mengungkap lebih banyak rahasianya.

Mengembangkan robot yang dapat menavigasi ruang sempit dan menangkap gambar dalam kondisi cahaya redup merupakan tantangan teknis yang signifikan.

Proyek DJD adalah contoh kerjasama internasional dalam penelitian arkeologi. Tim peneliti berasal dari Inggris, Mesir dan Perancis.

Pentingnya Konservasi: Penelitian ini menunjukkan pentingnya melestarikan situs arkeologi. Penelitian ini membantu kita untuk lebih memahami sejarah dan budaya Mesir kuno.

Penemuan robot di Piramida Besar Giza mengingatkan kita bahwa masih banyak yang harus dipelajari tentang peradaban kuno. Dengan bantuan teknologi, para arkeolog terus membuat penemuan-penemuan baru yang mengubah pemahaman kita tentang sejarah.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours