Talenta Accelerator 2024, Kolaborasi untuk Masa Depan Digital

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – USAID, Amazon Web Services (AWS), dan Elitery meluncurkan Talent Accelerator Demo Day 2024 sebagai puncak dari program Talent Accelerator 2024. Dan. Kota Cerdas. Acara tersebut merupakan wadah bagi wirausaha muda untuk mempresentasikan model bisnis dan inovasi teknologinya kepada calon investor, mitra, dan pakar di bidangnya.

Acara Demo Day diawali dengan mini talkshow yang dibawakan oleh Managing Director Think.Women Anantya dan diskusi panel oleh Deputy Mission Director Usaid Indonesia Erin Nicholson, Senior Partner Account Manager AWS Kurniawan Wiratmadja dan Elite Chairman Commissioner Rostiandi Tsamanov.

Dengan pesatnya perkembangan konektivitas internet dan penggunaan platform digital di Indonesia, kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat telah berubah secara drastis, kata Komisaris Utama Elitari Rostiandi Samanov.

“Talent Accelerator 2024 tidak hanya merespon transformasi digital tetapi juga berperan sebagai katalis perubahan berkelanjutan,” ujarnya.

Roestiandi mengungkapkan, proyek tersebut dirancang untuk membantu usaha kecil dan menengah beradaptasi dengan kecepatan digitalisasi dan segala tantangannya untuk berkontribusi terhadap kemajuan ekonomi digital Indonesia. “Inisiatif ini dirancang untuk meningkatkan inovasi dan daya saing startup untuk masa depan yang lebih baik,” ujarnya.

Dalam diskusi tersebut, panelis memberikan wawasan mengenai Talent Program, termasuk bagaimana program ini dirancang untuk mendukung dan membimbing peserta Talent Acceleration Program 2024.

Selain itu, anggota tim juga berbagi tips dan trik yang berguna bagi peserta untuk mempersiapkan presentasi (pitching) pada Demo Day. Sebanyak 19 startup yang mewakili berbagai sektor dengan solusi inovatifnya berpartisipasi dalam Talent Accelerator Demo Day.

19 startup tersebut berada pada kategori Agritech (Arta Grow Persada, Nani, Carisayor, HydroponicID, Sopongiro, Magrotech), Smart City (Boolet, LindungiHutan, Mosiga), Healthtech (Boonda, Simraisha, HerLens, Afbenesia, Mejadokter), , Fiqeeh), Market (Flecto), dan fintech (Linkita, Jalintraction).

Peserta diberikan waktu 4 menit untuk berbicara dengan investor, sehingga harus memaksimalkan waktunya untuk menjelaskan model bisnis.

Peserta juga menjawab pertanyaan investor mengenai pencapaian dan rencana strategis pertumbuhan bisnis ke depan.

Roestiandi menjelaskan Talent Accelerator mendukung startup dengan memberikan akses terhadap teknologi cloud AWS dan mentoring dari para pemimpin industri yang memungkinkan mereka meningkatkan inovasi dan daya saing.

Misalnya, Herlens menggunakan komputasi awan dan layanan AI untuk meningkatkan tingkat akurasi skrining kanker serviks dari 66% menjadi 90% dengan biaya 10 kali lebih murah dibandingkan pesaing dengan skrining manual.

Dengan teknologi hemat biaya yang sama, Simraisha menawarkan model bisnis freemium yang membantu transisi fasilitas kesehatan dari rekam medis manual ke elektronik. Perusahaan ini berkembang dari 982 klinik menjadi 3.500 klinik dalam setahun, mengungguli pesaing dengan model prabayar.

Roestiandi menambahkan, program Accelerator Talenta 2024 merupakan inisiatif Usaid yang bekerja sama dengan AWS dan Elitery. Kolaborasi ini mendukung dan memajukan startup Indonesia yang masih dalam tahap pertumbuhan dan mendorong pertumbuhan dan inovasi di sektor-sektor penting bagi kemajuan sosial ekonomi Indonesia.

“Melalui pendampingan, sumber daya, dan hubungan dengan investor, Talenta memberikan alat dan peluang bagi startup untuk mengembangkan bisnis mereka dan berkontribusi terhadap kemajuan negara,” katanya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours