Taman Gubang, mengubah luka tambang jadi oasis idaman

Estimated read time 6 min read

Kutai Kartanegara (ANTARA) – Di tengah hiruk pikuk modernisasi, bisingnya kendaraan, dan padatnya polusi udara, kehadiran oase hijau dengan hamparan air yang menenangkan di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, bisa menjadi angin segar. Oasis itu adalah Taman Gubang. Nama ini mungkin masih asing bagi sebagian orang, namun menjadi favorit wisata baru di Kalimantan Timur.

Di balik keindahannya, taman ini menceritakan kisah inspiratif tentang bagaimana mengubah bekas eksploitasi alam menjadi destinasi wisata ramah lingkungan.

Taman Gubang yang tercipta dari bekas tambang batu bara yang terbengkalai selama 27 tahun, menjadi bukti nyata bahwa kreativitas dan ketekunan mampu mengubah lahan terlantar menjadi wisata impian. Ahmadi, sang pengelola, menjelaskan asal usul ide cemerlang tersebut.

“Dulu tempat ini identik dengan kerusakan lingkungan. Namun saya melihat potensi di balik bekas tambang tambang tersebut. Danau yang jernih dan hutan di sekitarnya bisa menjadi daya tarik wisata yang menarik,” ujar pria berusia 60 tahun itu.

Nama Taman Gubang sendiri terinspirasi dari filosofi dan kearifan lokal keluarga Ahmadi. Gubang, sebutan untuk perahu tradisional di Kutai Kartanegara, kini menjadi ikon taman ini. Pengunjung dapat merasakan sensasi berkeliling danau dengan menaiki double Gubang, salah satu atraksi utama di Taman Gubang.

Pemberdayaan masyarakat

Taman Gubang menawarkan beberapa fasilitas menarik dan ramah lingkungan bagi pengunjung. Mushola, gazebo dan café dibangun dengan material alami dan desain selaras dengan alam. Pengunjung dapat menikmati berbagai atraksi air seperti bebek air, perahu kayuh, dan gua. Wahana yang ditawarkan di Taman Gubang melibatkan keterlibatan masyarakat setempat. ANTARA/Ahmad Rifandi

Keunikan Taman Gubang terletak pada keterlibatan aktif masyarakat dalam pengembangannya. Ahmadi tidak menerima investasi dalam bentuk uang, melainkan barang dari warga sekitar. Kreatifitas dan gotong royong menjadi kunci terpenting dalam membangun taman ini.

Upaya kreatif Ahmadi dan masyarakat dalam pembangunan Taman Gubang membuahkan hasil. Taman Gubang dinobatkan sebagai pemenang pertama Penghargaan Daya Tarik Wisata Impian Kutai Kartanegara tahun 2023. Penghargaan ini merupakan bukti komitmen mereka dalam mengembangkan pariwisata ramah lingkungan dan penguatan masyarakat.

Meski sukses, Taman Gubang masih menghadapi beberapa tantangan. Fluktuasi jumlah pengunjung dan upaya promosi saat ini menjadi fokus. Ahmadi berharap Taman Gubang dapat terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi pengelola wisata lainnya untuk menjaga kelestarian lingkungan dan penguatan masyarakat.

Stigmanya pun berubah

“Saya ingin mengubah stigma negatif pertambangan lama menjadi sesuatu yang positif dan bermanfaat bagi masyarakat,” kata Ahmadi.

Taman Gubang tak hanya memanjakan mata dengan keindahan danau dan pepohonan hijau, tapi juga menawarkan berbagai aktivitas menarik. Pengunjung bisa berkeliling danau dengan perahu, bersantai di gazebo tepi danau, memancing, atau bahkan berfoto di spot-spot Instagrammable yang disediakan.

Salah satu daya tarik utama Taman Gubang yang ingin dikembangkan Ahmadi adalah Dermaga Cinta. Dermaga ini tentu menjadi favorit pengunjung untuk mengabadikan momen indah bersama orang tercinta.

Ahmadi optimis Taman Gubang akan menjadi destinasi wisata andalan Kutai Kartanegara. Ia yakin taman ini mampu menarik wisatawan dari berbagai daerah, bahkan mancanegara.

“Jika semua pengembangan ini bisa saya laksanakan, saya berani menjadikan Kutai Kartanegara sebagai surga wisata,” kata Ahmadi optimis.

Dibalik pesonanya, Taman Gubang masih mempunyai beberapa kekurangan. Salah satunya adalah minimnya keterlibatan produk UKM lokal dalam pengembangan pariwisata. Ahmadi menyadari hal tersebut dan berupaya menjalin kerja sama dengan para pelaku UMKM di daerah setempat.

Ia ingin melibatkan UMKM lokal dalam pengembangan Taman Gubang. Di sini mereka bisa menjual makanan khas setempat.

Ahmadi berharap Taman Gubang dapat menjadi lokomotif perekonomian masyarakat sekitar. Ia bertekad taman ini tidak hanya menjadi objek wisata, tapi juga menjadi sumber pendapatan warga sekitar.

Tempat untuk melepas penat

Nawir, pengunjung yang baru pertama kali menginjakkan kaki di Taman Gubang, langsung merasakan rasa gembira. “Taman Gubang merupakan tempat yang nyaman untuk liburan keluarga,” ujarnya.

Nawir datang bersama istri dan anaknya, atas rekomendasi temannya di Samarinda. Ia pun mencoba pergi ke Taman Gubang. “Iya sesuai ekspektasi. Tempatnya nyaman, tenang dan seru karena ada double kabin,” ujarnya.

Seluncuran kembar yang dimaksud Nawir adalah perahu tradisional Kutai yang menjadi ikon utama Taman Gubang. Pondok ini memungkinkan pengunjung untuk berjalan-jalan di sekitar danau bekas penambangan yang luas dan menikmati semilir angin sepoi-sepoi serta panorama alam yang indah. Banyak pengunjung yang datang ke Taman Gubang sebagai tujuan melepas kepenatan. ANTARA/Ahmad Rifandi

Bagi Nawir, Taman Gubang merupakan tempat yang tepat untuk bersantai dan menghabiskan waktu bersama keluarga. “Fasilitas musala dan toiletnya lengkap. Kalau ingin bersantai bersama keluarga sambil menikmati kuliner juga bisa, karena menu yang disajikan terdiri dari makanan berat dan makanan ringan,” jelasnya.

Erni, pengunjung lainnya yang juga mencoba double kabin mengungkapkan kesan tak terlupakannya. “Saya sempat naik double kabin sebelumnya, kelihatannya menyenangkan dan mengasyikkan,” ujarnya.

Kabin ganda ini lebih dari sekedar perahu: dilengkapi dengan peralatan karaoke. Pengunjung bisa bernyanyi bersama keluarga dan teman sambil menikmati suasana danau yang menyejukkan. “Jadi bisa keliling telaga, karaoke, dan main musik bareng keluarga. Seru banget,” tambah Erni.

Taman Gubang tidak hanya menawarkan atraksi ganda Gubang yang seru. Pengunjung juga bisa bersantai di gazebo-gazebo yang ada, menikmati kuliner khas Kutai di warung-warung yang tertata rapi, atau berfoto di spot-spot Instagrammable di seluruh taman.

Taman Gubang tak hanya memanjakan mata dan hati, namun juga menawarkan edukasi tentang budaya dan tradisi Kutai.

Bagi pecinta fotografi, Taman Gubang merupakan surga tersembunyi. Pemandangan danau yang dikelilingi pemandangan hijau serta berbagai dekorasi tradisional Kutai menjadi objek foto yang sempurna. Tak heran jika banyak pengunjung yang mengabadikan momen indahnya di taman ini.

Keindahan dan pesona Taman Gubang terus berkembang. Pihak pengelola terus berbenah dan menambah fasilitas demi kenyamanan pengunjung. Ada juga rencana pembangunan taman bermain anak, taman edukasi, dan tempat selfie baru.

Kontribusi terhadap wilayah tersebut

Di bawah kepemimpinan Ahmadi, bekas kolam pertambangan tidak hanya tumbuh menjadi destinasi wisata yang menarik, namun juga memberikan kontribusi nyata bagi daerah. Hal ini dibuktikan dengan komitmennya menaati peraturan daerah dan konsisten membayar pajak sebesar Rp50 juta per tahun.

“Pengelolaan wisata di Taman Gubang tidak hanya untuk kepentingan pribadi, tapi juga untuk warga sekitar dan dikenal masyarakat luas,” kata Ahmadi.

Kegigihan Ahmadi dalam mengelola Taman Gubang tak luput dari perhatian Dinas Pariwisata (Dispar) Kutai Kartanegara. M. Ridha Fatrianta dari Bidang Pengembangan Pariwisata Dinas Pariwisata Kukar mengungkapkan Taman Gubang menjadi contoh pengelolaan pariwisata yang baik bahkan mendapat Penghargaan Pemberdayaan Masyarakat dan Lingkungan dari Dinas Pariwisata Kukar pada tahun 2023.

Taman Gubang dijadikan model pengelolaan pariwisata khususnya dalam hal kontribusi pajak oleh pemerintah Kabupaten Kukar. Hal ini tentu dapat mendorong semangat pengelola wisata lainnya di Kukar untuk meningkatkan kualitas pengelolaan dan kepatuhan pembayaran pajak.

Kisah Taman Gubang menjadi bukti bahwa pengelolaan wisata yang baik tidak hanya menghasilkan keuntungan bagi pengelolanya, namun juga memberikan kontribusi nyata bagi kawasan dan masyarakat sekitar. Taman Gubang menjadi ikon wisata teladan yang memadukan keindahan alam, pemberdayaan masyarakat, dan kepatuhan pajak yang patut diapresiasi.

Takdir ini adalah buah dari ketekunan dan kreativitas yang mengubah rasa sakit menjadi keindahan. Simbol harapan dan optimisme, taman ini menunjukkan bahwa dari bekas luka lahirlah oase impian yang siap memikat hati pengunjung.

Redaktur: Achmad Zaenal M

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours