Tantowi: Pusat pengembangan AI segera hadir di KEK Kura-kura Bali

Estimated read time 2 min read

Denpasar (ANTARA) – Rektor University In Diversity (UID) Tantowi Yahya mengatakan kecerdasan buatan (AI) sebagai pusat teknologi akan segera didirikan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura-kura Bali.

“Secepatnya (akan dibangun), saya kira waktunya sangat cepat, karena kalau kita tunda teknologinya akan jauh sekali, padahal kita baru memulai, jadi kita harus melanjutkan dengan yang sudah ada,” kata . Tantowi di Denpasar, Bali, Sabtu.

Dalam Seminar Kecerdasan Buatan bertajuk Penerapan AI dalam Bisnis dan Pemerintahan di Bali, Tantowi menyampaikan bahwa pusat pelatihan kecerdasan buatan ini cocok didirikan di KEK Kura-kura Bali.

Sebab, sejak pertama kali dicanangkan pemerintah, kawasan Pulau Serangan didesain untuk tiga kategori, yaitu hunian, pendidikan, dan gaya hidup.

Dari segi pendidikan, kini terdapat kampus UID yang dipimpin oleh Tantowi Yahya sebagai pusat pembelajaran dan dikenal banyak menjalin kerjasama dengan universitas dalam dan luar negeri.

Selain itu, akan dibuat pusat studi tambahan untuk penelitian baru seperti genomics dan AI center, mengingat kerja sama dengan universitas luar negeri sudah terjalin sejak awal.

“Kami telah bermitra dengan Tsinghua University yang merupakan yang terbaik dalam inovasi digital dan penelitian berbasis AI, sehingga impian besar kami adalah membangun pusat AI,” ujar mantan duta besar Indonesia untuk Selandia Baru ini.

Menurutnya, mau tidak mau ke depan semua sektor akan berbasis AI sehingga teknologi dan sumber daya manusianya harus siap.

“Saya rasa sebagian besar dari kita masih belum memiliki pemahaman yang cukup tentang AI sehingga mudah terpengaruh dan terjerumus pada rumor yang tidak benar, sehingga perlu berpedoman pada edukasi,” ujarnya.

Di sektor pariwisata sendiri, khususnya bisnis yang sedang booming di Bali, AI dianggap sebagai solusi permasalahan terkait overtourism, lalu lintas, dan pengelolaan sampah.

Sedangkan hingga saat ini, menurut Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Bali I Gede Pramana, inovasi di bidang AI belum banyak berpengaruh.

Selama ini pemerintah daerah hanya memanfaatkan teknologi tersebut untuk mengelola informasi di masyarakat sebagai respon terhadap kebijakan pemerintah, namun kedepannya akan dimanfaatkan untuk pariwisata.

“Jadi kita analisa reaksi negatif atau positif masyarakat, dan ke depan ini penting untuk pariwisata, jadi kalau ada informasi jumlah wisatawan yang kurang tinggi, kita bisa tahu apa dampaknya terhadap kawasan wisata tersebut. ,” dia berkata.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours