TBS Energi divestasi dua aset PLTU dukung komitmen netralitas karbon

Estimated read time 2 min read

Jakarta dlbrw.com – PT TBS Energi Utama Tbk telah menjual aset dua pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas 200 MW senilai US$144,8 juta. Untuk mencapai tujuan menjadi netral karbon pada tahun 2030.

“Hasil dari transaksi ini akan dialokasikan untuk investasi di sektor berkelanjutan. Memperkuat struktur permodalan perusahaan dan rencana pembelian kembali saham yang bertujuan untuk menciptakan nilai lebih bagi pemegang saham,” kata Juli Oktarina, Direktur PT TBS Energi Utama Tbk, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Penjualan kedua aset PLTU tersebut diselesaikan melalui penjualan seluruh saham perseroan di PT Minahasa Cahaya Lestari (MCL) dan PT Gorontalo Electric Perdana (GLP).

Juli mengatakan, pendapatan tunai yang diperoleh perseroan dari penjualan tersebut akan melebihi total investasi pembangunan kedua PLTU tersebut, sekitar $87,4 juta. Melalui transaksi ini, TBS akan memperoleh keuntungan tunai selain dividen yang diterima PLTU selama masa operasi.

Namun dari segi pencatatan akuntansi keuangan, TBS mengumumkan transaksi tersebut akan mencatat kerugian non tunai sekitar USD 77 juta.

Hal ini dikarenakan standar akuntansi PSAK mengharuskan pendapatan konstruksi dan transmisi IPP (Independent Power Producers) harus dicatat terlebih dahulu selama 25 tahun sesuai dengan jangka waktu Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBL) terkait beserta rencana pengalihan usaha konstruksi itu sendiri (BOT)

Oleh karena itu, nilai aset yang tercatat di rekening pada saat transaksi akan mencakup pendapatan masa depan yang belum ditagihkan ke PLN.

Menurut Juli, transaksi tersebut akan membantu perseroan menciptakan nilai tambah dengan mengurangi total utang lebih dari 70 persen, sehingga meningkatkan fleksibilitas perseroan untuk melakukan investasi skala besar di sektor berkelanjutan seperti energi baru terbarukan. Ekosistem kendaraan listrik dan pengelolaan sampah

Transaksi ini diharapkan dapat mengurangi emisi karbon TBS lebih dari 80 persen, atau sekitar 1,3 juta ton karbon dioksida setara (tCO2e) per tahun, sejalan dengan perhitungan praktik gas rumah kaca. dan sedang diperiksa oleh auditor eksternal dalam proses pra-sertifikasi.

“Transaksi ini juga menegaskan bahwa perusahaan merupakan pionir dan salah satu dari sedikit perusahaan terkemuka yang berkomitmen mencapai netralitas karbon di Indonesia. “Bersamaan dengan penjualan tidak langsung saham PT Paiton Energy pada tahun 2021, transaksi ini akan menghasilkan keuntungan lebih dari US$100 juta. “Dan keuntungan tersebut akan diinvestasikan dan diinvestasikan dalam pengembangan bisnis berkelanjutan,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours