Tekan Kasus Bullying, RS Bhayangkara Gelar Pendekatan ke Orang Tua dan Sekolah

Estimated read time 3 min read

Jakarta – RS Bhayangkara Tingkat 1 Pusdokkes Polri fokus menekan kasus perundungan. Terkait hal tersebut, RS Bhayangkara menghubungi orang tua siswa, pengelola sekolah, dan pondok pesantren.

Melalui program rumah sakit umum, tim Pusdokkes Polri RS Bhayangkara Tingkat 1 menempuh cara berupa edukasi, pengurangan dan pemahaman tentang cara mencegah perundungan yang bisa terjadi di sekolah atau pesantren.

Wakil Kepala RS Bhai TKI Puskesmas Polri Kompol dr Arun Zain Al Hakim menjelaskan, kegiatan tersebut digelar di RS Bhaiyangkara Tingkat 1 Puskesmas Polri kawasan Kermat Jati, Jakarta Timur, Kamis (29/2019). ) 8/2024).

Selain menghadirkan tim dokter ahli RS Bhayangkara yang berkompeten dalam kasus perundungan atau pelecehan, seminar tersebut dihadiri ratusan orang tua dan wali serta guru dari salah satu pesantren besar di kawasan Mankul Sibubar, Jakarta Timur. Selain itu, ada juga perwakilan dari Kementerian PPA dan Kementerian Agama yang “memberikan edukasi mengenai masalah kekerasan yang banyak terjadi di banyak wilayah di Indonesia,” kata Irwin.

Sebagai tindak lanjut dari seminar tersebut, RS Bhayangkara Tingkat 1 Pusdokkes Polri akan melakukan program rumah sakit umum dengan mengunjungi pesantren, berinteraksi langsung dengan santri dan guru, pengurus sekolah dan pesantren untuk memberikan edukasi langsung. Untuk mencegah terjadinya tindakan bullying di sekolah atau pesantren.

“Ide ini mencuat di banyak sekolah dan daerah di Indonesia akibat maraknya praktik perundungan atau perundungan yang melibatkan santri sebagai korban dan pelaku perundungan. Untuk itu, kami memberikan dukungan langsung kepada santri, guru, dan pesantren. mengambil tindakan. Pengelola sekolah dan orang tua di sekolah agar “tidak menjadi pelaku intimidasi yang dapat mempengaruhi perilaku dan psikologi siswa, baik sebagai korban maupun pelaku,” tegas Kompol Irvine.

Menurut perwira menengah polisi yang pernah menjabat Kapolda Jatim ini, aksi perundungan tersebut bisa dihentikan dengan memberikan edukasi dan pemahaman bagaimana mencegah dan mengantisipasi tindakan yang berdampak pada masa depan pelajar

“Tim RS Bhayangkara Polar akan mempunyai cara tersendiri dalam memberikan edukasi kepada masyarakat di lingkungan sekolah untuk mencegah terjadinya perundungan,” tambah Arun.

Sementara itu, banyak orang tua siswa yang mengikuti seminar di RS Bhayangkara tentang perspektif rumah sakit umum dalam mencegah perundungan di RS Polri Karamat Jati Jakarta Timur, dalam pelaksanaan pelayanan terpadu RS Bhayangkara Level 1 Psdokkus Poli menyambut positif program tersebut. Untuk mencegah intimidasi.

Para orang tua berharap melalui program RS Bhayangkara Polri dapat menekan angka kasus perundungan di sekolah, sehingga orang tua tidak perlu khawatir dengan keberadaan anaknya saat berada di sekolah maupun di lingkungan pesantren. adalah

“Alhamdulillah, kami akan mendukung program pencegahan dan penghentian perundungan yang dilakukan oleh Posdox Poliri RS Bhayangkara Tingkat 1,” kata Nina, salah satu orang tua siswa.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours