Teknologi digital dorong pelestarian dan promosi batik Indonesia

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Dalam rangka perayaan Hari Batik Nasional 2024, talkshow “Membawa Warisan Budaya ke Dunia” yang diluncurkan oleh Shopee menyoroti pentingnya teknologi digital dalam melestarikan dan mempromosikan batik Indonesia. Acara tersebut dihadiri oleh Harry, pegiat batik sekaligus pendiri Rumah Batik Pal Batu, serta Lukmanul Hakim, pelaku UMKM batik asal Pekalongan yang berhasil menembus pasar internasional.

Harry mengatakan, kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya batik semakin meningkat.

“Saat ini semakin banyak masyarakat yang mengenakan batik dalam aktivitas sehari-hari, berkat semakin mudahnya akses melalui platform e-commerce,” ujarnya di Jakarta, Kamis.

Ia menambahkan, desain-desain baru yang bermunculan di toko online membuat batik menjadi tren di kalangan generasi muda.

Ilustrasi bernyanyi dalam talkshow “Membawa Warisan Budaya ke Dunia” yang diluncurkan Shopee dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional 2024. (ANTARA/Risbeyhi)

Rumah Batik Pal Batu tidak hanya berfungsi sebagai tempat pengajaran membatik, tetapi juga mendukung para seniman batik dalam upaya melestarikan warisan budaya tersebut. Harry mengapresiasi ketersediaan platform e-commerce seperti Shopee yang memberikan peluang bagi para pelaku bisnis untuk mengembangkan usahanya.

Dalam kesempatan yang sama, Lukmanul Hakim, Founder Assojar Fashion, berbagi kisah inspiratif mengenai perjalanan bisnisnya. Bermodalkan modal awal sebesar Rp 500.000 yang ia kumpulkan setelah bekerja sebagai penjahit, Lukman mampu mengembangkan usahanya dan memanfaatkan teknologi digital untuk bersaing di pasar.

“Bergabung dengan platform Shopee merupakan langkah yang tepat untuk meningkatkan trafik kami sebesar 250 persen pada paruh pertama tahun 2024 dibandingkan tahun lalu,” ujarnya.

Ilustrasi sederet seniman batik berkreasi membatik pada pameran bertajuk “Membawa Warisan Budaya ke Dunia” yang diselenggarakan Shopee dalam rangka Hari Batik Nasional 2024 di Jakarta, Kamis (10/03/2024). (ANTARA/Risbeihi)

Program ekspor Shopee yang diluncurkan pada tahun 2019 telah membantu UKM mengekspor 26 juta produk. Pada awal tahun 2024, volume ekspor batik Assojar Fashion akan tumbuh pesat dengan mayoritas pelanggannya berasal dari negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.

Lukman juga menekankan pentingnya inovasi dalam menciptakan pola batik yang sesuai tren dengan tetap mempertahankan teknik tradisional. Assojar Fashion saat ini mempekerjakan lebih dari 70 perajin dan karyawan batik, dan perusahaan berharap dapat menciptakan lebih banyak lapangan kerja untuk melestarikan budaya batik.

Dengan demikian, kolaborasi antara pelaku digital dan industri batik di Indonesia menunjukkan potensi besar untuk membawa warisan budaya tersebut ke kancah internasional.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours