Teknologi Drone AI Digunakan untuk Mengukur Karbon di Kenya

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Dua perusahaan teknologi asal Indonesia membuat gebrakan di kancah global dengan ikut serta dalam pengembangan data pengendapan karbon di Kenya. Kedua perusahaan tersebut adalah PT Idara Matadata Presi dan PT Aeroterra.

Dia diyakini direkrut oleh Banyan Investment Banking dan Hedge Fund Statutory Trust untuk melaksanakan proyek tersebut. Ia diundang menjadi penyedia teknologi utama untuk pelaksanaan pilot project dengan keahliannya.

Menurut perwakilan dari Banyan Bank Investment Banking dan Legal Hedge Fund, Dr. Thana Balan, kedua perusahaan Indonesia ini telah ditunjuk untuk melaksanakan Proyek Percontohan Swadaya Sukarela yang pertama untuk melayani kepentingan sosial-ekonomi bangsa Kenya dan Timur. Komunitas Afrika.

Mereka akan memberikan data real-time mengenai kondisi aktual lahan yang dipilih sebagai proyek percontohan, serta memberikan dukungan teknis dan teknologi yang diperlukan untuk mengukur simpanan karbon secara akurat.

Selanjutnya, teknologi AI yang dirancang oleh kedua perusahaan AI tersebut akan meninjau penghematan kredit karbon di Kenya untuk mengubah peluang ekonomi bagi petani dan pemangku kepentingan lainnya dalam perekonomian yang lebih besar.

Thana dalam sambutannya, Kamis (6/6/2024), “Merupakan cara untuk meremajakan bumi dengan memanfaatkan teknologi software dan hardware untuk menganalisis dan mengukur data bumi menggunakan drone berbasis kecerdasan buatan.

Ia mengatakan: “Teknologi canggih ini dapat memberikan data geografis yang akurat secara real-time untuk mengukur simpanan karbon di area survei tanah. Teknologi drone bertenaga AI berpotensi memberikan analisis data yang akurat sesuai dengan prosedur pengukuran standar yang telah ditetapkan.”

Than mengatakan, selain memperkenalkan solusi yang bertujuan untuk memastikan pengukuran simpanan karbon global secara akurat dan menyemai proses penghijauan kembali Bumi, pihaknya juga telah meluncurkan mata uang digital pelengkap, LETS Coin.

Dia mengatakan LETS COIN dirancang untuk memberdayakan komunitas lokal dengan memungkinkan para pedagang, pengusaha, dan pengguna lainnya untuk berpartisipasi dalam pengembangan ekonomi digital. LETSCOIN juga mendapat dukungan perbankan dari Deutsche Bank Germany dan ABC Bank sebagai bank kustodian lokal.

“Let’s Coin bukanlah mata uang kripto, melainkan mata uang pelengkap yang bertindak sebagai sistem barter digital untuk pertukaran barang dan jasa, beroperasi dalam Let’s Coin Blockchain Trust, dan terdaftar di organisasi With Let’s Coin AS terdaftar sebagai blockchain. Bank,” jelasnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours