Temuan Baru, Bintang Utara Ternyata Punya Bintik dan Pendamping Tersembunyi

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Para astronom berhasil menemukan banyak fakta baru yang mengejutkan mengenai Bintang Utara atau Bintang Kutub. Bintang ini dikenal sebagai titik acuan bagi para pelaut selama berabad-abad.

Dalam penelitian terbaru yang diterbitkan di The Astrophysical Journal, para astronom menemukan bahwa planet kutub lebih terang. Selain itu, para peneliti menemukan jejak “bintang” di permukaan planet kutub – area yang lebih gelap dan lebih dingin yang menyerupai posisi matahari dan posisi bintang satelit.

Informasi dari Studyfinds Rabu (21/8/2024) Polaris dikenal sebagai variabel Cepheid, yaitu sejenis bintang yang menyala secara berkala dan berubah kecerahannya. Semburan ini merupakan variabel Cepheid yang penting untuk mengukur jarak planet. Dengan lebih memahami planet kutub, para astronom dapat meningkatkan pengukuran jarak planet dan mendapatkan wawasan baru tentang cara kerja galaksi dan sekitarnya.

Polaris adalah sistem multibintang di mana bintang utama (Polar Aa) mengorbit bintang pendampingnya yang lebih kecil (Polar Ab) setiap 30 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur orbit dan massa kedua bintang tersebut secara akurat. Nancy Ramage Evans dari Smithsonian Astrophysical Observatory dan rekan-rekannya telah memimpin pengamatan planet kutub selama bertahun-tahun.

Salah satu teknik utamanya adalah interferometri, yang menggabungkan cahaya dari banyak teleskop untuk menghasilkan gambar yang sangat tajam.

Para peneliti menggunakan CHARA Array, fasilitas enam observatorium di California, untuk mengamati planet kutub dari tahun 2016 hingga 2021. Mereka juga menganalisis data dari Teleskop Luar Angkasa Hubble dan menggunakan teknik yang disebut interferometri spekel di Apache Point Observatory.

Dengan melacak pergerakan Polaris Ab di sekitar Polaris Aa, tim dapat menghitung massa bintang induknya. Mereka menemukan bahwa massa Polaris Aa sekitar 5,13 kali massa Matahari, dengan ketidakpastian sebesar 5%. Hal ini lebih dari yang diperkirakan sebelumnya dan memberikan data penting untuk menguji teori tentang evolusi bintang.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours