Temuan Ini Jadi Petunjuk Ilmuwan Ungkap Kehidupan Lain di Dasar Laut

Estimated read time 2 min read

LONDON: Sebuah tim peneliti telah menemukan kehidupan makroskopis di bawah laut, yang juga menunjukkan kemungkinan adanya kehidupan di luar Bumi.

Untuk pertama kalinya, para ilmuwan menemukan kehidupan hewan yang menakjubkan di bawah laut pada kedalaman 2.500 meter.

Penemuan hewan di dekat sistem ventilasi hidrotermal dalam menantang teori bahwa hanya organisme yang hidup di dasar laut dalam dan menunjukkan bahwa beberapa permukaan bumi mungkin menjadi tempat tinggal kehidupan yang kompleks.

Penemuan ini menunjukkan bahwa kehidupan mulai berkembang bahkan di lingkungan yang ekstrem dan meningkatkan harapan untuk menemukan kehidupan di luar Bumi.

Sekelompok peneliti menemukan kehidupan makroskopis di laut dalam, yang merupakan salah satu tempat paling ekstrem di Bumi.

Penelitian ini dipublikasikan di Nature Communications dan kendaraan kendali jarak jauh Substian digunakan pada instrumen penelitian Falkor (sekali lagi) oleh tim untuk mengidentifikasi hewan tersebut.

Penelitian tersebut dilakukan tim hingga kedalaman 8.250 kaki (2.515 meter) di dasar Samudera Pasifik bagian timur.

“Temuan kami menunjukkan bahwa kehidupan hewan di laut tidak terbatas pada apa yang kita lihat di dasar lautan, namun kehidupan hewan turun hingga ke kedalaman lautan,” kata Sabina Gollner, salah satu penulis studi tersebut. peneliti di Institut Penelitian Kelautan Kerajaan Belanda, berbicara kepada Gizmodo.

“Ukuran lubang vertikal di dasar laut dan kedalamannya masih belum diketahui. “Habitat dasar laut juga sangat penting untuk suksesi di iklim tropis karena dasar laut dan dasar laut saling terhubung,” tambah Gollner.

Dalam penemuan tersebut, para ilmuwan menemukan hewan mirip tabung yang berjalan melalui lubang di bawah laut.

Tim menemukan cacing tabung R. pachyptila dan O. alvinae serta kerang B. thermophilus beserta polychaetes dan larva.

“Eksplorasi kehidupan hewan di biosfer bawah tanah baru saja dimulai,” kata surat kabar itu.

“Upaya ini akan memungkinkan kita untuk lebih memahami biogeokimia, ekologi dan evolusi ventilasi hidrotermal serta dampaknya terhadap keanekaragaman hayati dan konektivitas global, yang dapat mengarah pada pengelolaan dasar air yang lebih baik pada ventilasi hidrotermal air panas dan lautan,” tambahnya. .

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours