Yerusalem (ANTARA) – Pada Minggu (21/7) tentara Israel menghancurkan dua bangunan komersial dan menggali tanah warga Palestina di Beit Hanina di wilayah pendudukan Yerusalem Timur.
Menurut kantor berita resmi Palestina Wafa, tentara Israel menyerbu kota Beit Hanina, menghancurkan sebuah toko komersial dan dealer mobil serta menggali tanah.
Wafa tidak menjelaskan mengapa tentara Israel melakukan tindakan tersebut, namun Israel biasanya menggunakan “konstruksi tidak sah” sebagai alasan dalam banyak kasus serupa.
Pemerintah Israel menghancurkan 318 bangunan komersial milik warga Palestina di Tepi Barat pada paruh pertama tahun ini dan mengeluarkan pemberitahuan pembongkaran untuk 359 bangunan lainnya, termasuk 85 bangunan di Yerusalem, menurut Komite Perlawanan Tembok dan Permukiman Otoritas Palestina.
Pemerintah kota Israel di Yerusalem menahan diri untuk tidak memberikan izin mendirikan bangunan kepada warga Palestina.
Israel juga menghancurkan atau memaksa penduduk setempat untuk menghancurkan rumah dan bangunan mereka.
Ketegangan di Tepi Barat yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur, terjadi di tengah serangan mematikan Israel yang telah menewaskan hampir 39.000 orang di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Setidaknya 578 warga Palestina tewas dan hampir 5.400 lainnya terluka akibat tembakan tentara Israel di Tepi Barat yang diduduki, menurut kementerian kesehatan.
Meskipun ada kritik internasional berulang kali dan resolusi Dewan Keamanan PBB yang memerintahkan gencatan senjata segera, Israel belum menghentikan serangannya terhadap Jalur Gaza.
Faktanya, Mahkamah Internasional (ICJ) memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasi militer terhadap kota Rafah di Gaza selatan, tempat lebih dari satu juta warga sipil melarikan diri dari perang.
Sumber: Anadolu
+ There are no comments
Add yours