Tentara Israel Tak Berdaya Menghadapi Perang Urban, Mengapa?

Estimated read time 2 min read

GAZA – Strategi pertempuran Hamas di “perbatasan perkotaan” di lingkungan Shujayea, Kota Gaza, memprovokasi pasukan Israel yang telah menghabiskan waktu seminggu melakukan serangan darat di daerah tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa tentara Israel tidak berdaya menghadapi peperangan perkotaan yang dilakukan oleh tentara Hamas.

Institut Penelitian Keamanan Amerika Serikat, Institut Studi Perang (ISW) dan Proyek Ancaman Kritis (CTP) mengatakan militer Israel beberapa kali terpaksa “menghancurkan” gedung yang sama oleh tentara Palestina di Shujayea.

“Hamas dan Jihad Islam Palestina terus menyerang tentara Israel. Mereka menembakkan roket termobarik ke arah warga Israel yang membarikade diri di rumah Shujayea dan meledakkan bahan peledak saat tentara Israel mundur,” kata ISW dan CTP. menurut Al Jazeera.

Pasukan Israel yang dikerahkan di Koridor Netzarim, selatan Kota Gaza, mendapat serangan roket dan artileri pada hari Jumat dari Hamas dan Komite Perlawanan Rakyat.

Sementara itu, di selatan kota Rafah, Hamas dan kelompok bersenjata lainnya dilaporkan melakukan beberapa serangan, termasuk serangan kompleks terhadap kamp militer Israel di kawasan Tal as-Sultan yang memakan banyak korban jiwa.

Jurnalis Amjad Jahjouh, istri jurnalisnya Wafa Abu Dabaan dan anak-anak mereka tewas dalam serangan udara Israel di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza.

Dengan terbunuhnya Yahjouh dan istrinya, jumlah jurnalis Palestina yang terbunuh sejak dimulainya perang Israel di Gaza pada 7 Oktober mencapai 158 orang.

Kemudian, dua orang, termasuk seorang pekerja UNRWA, tewas dalam serangan udara Israel yang menargetkan gudang UNRWA di utara kamp Maghazi di Jalur Gaza tengah, menurut badan pengecekan fakta Al Jazeera, Sanad.

Tayangan televisi yang ditayangkan Sanad menunjukkan jenazah mereka tiba, bersama dengan korban luka, di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Deir al-Balah.

Pegawai UNRWA tersebut mengenakan jaket yang dengan jelas mengidentifikasi dirinya sebagai pegawai PBB saat bekerja di gudang lembaga bantuan tersebut.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours