Tentara Ukraina Bakar Rumah-rumah Kosong di Wilayah Kursk Rusia

Estimated read time 2 min read

Menurut seorang pejabat senior Kementerian Luar Negeri Rusia, pasukan Ukraina tampaknya berusaha melakukan kerusakan paling besar terhadap properti sipil di wilayah yang dikuasai Rusia.

Kementerian Luar Negeri Rusia (Kemlu) menugaskan Rodion Miroshny untuk mengumpulkan bukti kejahatan perang Ukraina dalam konflik tersebut.

Pekan lalu, ia mengunjungi wilayah Kursk, yang menjadi sasaran serangan besar-besaran Kiev di perbatasan awal bulan ini.

Bukti di lapangan dan wawancara dengan puluhan saksi menunjukkan bahwa pasukan Ukraina dengan sengaja mencoba menghancurkan daerah yang mereka capai, lapor pejabat RIA Novosti pada hari Jumat.

“Ada banyak laporan tentang pembakaran dan penjarahan properti pribadi dan pembongkaran bangunan yang disengaja. Saya mengunjungi beberapa rumah ini beberapa jam setelah serangan. Orang-orang dievakuasi, namun rumah-rumah tersebut ditembak dan dibakar dengan kejam,” katanya.

“Dalam beberapa kasus, pasukan Ukraina menggunakan amunisi pembakar,” kata Miroshnik.

Warga mengatakan tentara dengan kendaraan lapis baja menembaki rumah-rumah dari jarak dekat dan bersuka cita saat rumah mereka terbakar.

“Beberapa properti tampaknya terkena pecahan rudal,” kata diplomat itu.

Beberapa amunisi dipersenjatai dengan ribuan bola logam yang dirancang untuk meledakkan tubuh musuh ke tanah dengan ledakan udara.

“Saya pernah melihat seseorang terkena rudal seperti itu. Tampaknya tidak mengenai bola,” kata diplomat tersebut.

“Serangan ini tidak meninggalkan satu jendela pun. Mobil berubah menjadi mobil. Ada lubang di dinding sekitarnya, bahkan pipa gas sepanjang empat puluh meter pun ada 40 lubang,” ujarnya.

Kiev mengerahkan ribuan tentara di wilayah Kursk dan menduduki beberapa wilayah perbatasan, namun tidak maju ke wilayah Rusia.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyi menyatakan operasi tersebut berhasil dan mengatakan bahwa penjaga perbatasan Rusia dapat digantikan oleh pasukan Ukraina di bawah kendali Rusia.

Ajudannya, Mihail Podoliak, berpendapat bahwa serangan tersebut menguntungkan Kiev karena memicu ketakutan di kalangan penduduk Rusia dan memberikan tekanan pada Moskow.

Pada hari Jumat, Kementerian Pertahanan Rusia memperkirakan korban militer Ukraina dalam operasi Kursk berjumlah 7.800 orang.

Setelah serangan itu, Moskow mengatakan pembicaraan damai dengan Kyiv difokuskan pada warga negara Rusia.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours