Terapi pil KB tidak menurunkan kesuburan anak remaja

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fertilitas, Endokrinologi, Fertilitas Universitas Indonesia, Dr. Mila Maidarti Sp.OG Subs F.E.R Phd menyatakan, terapi pil kontrasepsi untuk pengobatan PCOS pada remaja putri tidak menurunkan atau menurunkan kesuburan dan menyebabkan kekeringan rahim.

Pil KB bisa diminum seumur hidup, pil KB tidak menurunkan kesuburan, jika dihentikan kesuburan kembali dan rahim tidak mengering, kata Mila dalam diskusi PCOS di Jakarta, Jumat.

Mila mengatakan terapi pil KB biasanya diberikan kepada remaja dengan gejala PCOS dan perubahan gaya hidup sehat, seperti penurunan berat badan, sekaligus memperbaiki siklus menstruasinya.

Pil KB biasanya diberikan pada tiga bulan pertama hingga berat badan dan kadar gula darah berubah. Jika gadis tersebut menikah, maka pil KB akan dihentikan agar dia bisa hamil.

“Kalau pola hidupmu terkendali bisa dihentikan, kalau tidak terkendali bisa dilanjutkan, tapi kalau sampai menikah tidak berhasil, motivasinya harus kuat karena ingin punya anak. Biasanya coba hentikan pil KB. dulu,” kata Mila. katanya

Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini mengatakan, wanita penderita PCOS memiliki siklus yang tidak teratur setelah melahirkan. Oleh karena itu, modifikasi gaya hidup diperlukan untuk menjaga siklus tersebut, karena pil KB biasanya tidak diberikan saat menyusui.

Mengonsumsi pil KB saat menyusui dikhawatirkan dapat mengeringkan ASI, sehingga ibu menyusui disarankan untuk berolahraga dan memperbanyak protein untuk hasil ASI yang lebih baik. Sementara itu, pada penelitian terbaru, konsumsi metformin masih disarankan untuk tidak diberikan pengobatan karena dikhawatirkan anak akan mengalami obesitas, sehingga diganti dengan membatasi makanan manis untuk mengendalikan resistensi insulin.

“Kalau mau hamil lagi harus kembali ke pengobatan awal. Kalau PCOS, dilanjutkan metformin karena resistensi insulin, tapi penelitian terbaru khawatir bayinya gemuk, jadi kami tidak memberikannya. itu. Kami berusaha untuk tidak makan terlalu banyak yang manis-manis,” katanya

Mila mengatakan, ibu yang memiliki anak perempuan remaja sebaiknya mengenali gejala PCOS sejak dini dengan mencari siklus menstruasi yang tidak teratur, flek hitam, dan kecenderungan berat badan bertambah atau bertambah. Jika Anda melihat gejala-gejala tersebut sebelum kondisinya memburuk, konsultasikan dengan dokter.

“Kalau tidak diambil berarti harus ditugaskan sebagai ibu, anak kita harus turunkan berat badannya, ke ahli gizi, kalau gemuk harus segera dicari tahu, tunggu.” Dia berkata.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours