Tergila-gila Belanja Online? Ini Alasan Mengapa Banyak Orang Menyukainya

Estimated read time 3 min read

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Di era digital ini, belanja online sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Popularitasnya yang terus berkembang pesat menarik minat berbagai kalangan, mulai dari generasi muda hingga orang tua.

Promosi gratis ongkos kirim dan berbagai diskon lainnya di platform e-commerce atau e-commerce disebut-sebut akan mendorong konsumen berbelanja karena lebih berhemat. Riset yang dilakukan berbagai institusi menunjukkan adanya kecenderungan pengguna atau konsumen dalam melakukan pembelian, salah satunya dilatarbelakangi oleh adanya insentif tarif jasa kurir dari platform e-commerce.

Riset We Are Social tahun ini menggambarkan gaya belanja pengguna e-commerce di Tanah Air. “Gratis ongkos kirim dan kecepatan pengiriman juga disertakan. 47,4 persen responden mengatakan layanan pengiriman gratis adalah pilihan dan alasan utama mereka berbelanja online. Kedua, pengguna seperti Next Day (28,5 persen), mendorong masyarakat untuk berbelanja lebih banyak, kata laporan itu.

Penelitian lain menunjukkan bahwa ada beberapa alasan mengapa konsumen lebih memilih berbelanja online dibandingkan pergi ke toko fisik. Lembaga penelitian Populix, yang berfokus pada pemantauan branding perusahaan dan analisis pasar, mengatakan alasan responden berbelanja e-commerce adalah penghematan energi dan waktu (79 persen), pengiriman gratis (72 persen), harga yang lebih murah, dan lain-lain. (62 persen) dan berbagai diskon belanja di e-commerce (61 persen).

Sementara penelitian terbaru Kantar hampir sama dengan lembaga lain yang mencatat gaya belanja sebagian besar masyarakat Indonesia. Perbedaannya terletak pada temuan penelitian bahwa pembeli e-commerce lebih fokus pada barang yang ingin dibeli dan juga menginginkan pengiriman barang lebih cepat. Responden mengatakan ingin barangnya sampai lebih cepat, yaitu. tepat waktu, berdasarkan apa yang dipesan.

Hal ini memaksa platform e-commerce untuk menawarkan layanan yang berbeda berdasarkan kecepatan atau kebutuhan penggunanya, dibandingkan menawarkan layanan logistik kepada perusahaan. Dari Segera, Reguler, Hari yang Sama, Ekonomis/Hemat Ongkos Kirim.

Mirip dengan Shopee, e-commerce Orange menampilkan opsi berbeda berdasarkan kategori harga, kecepatan, dan kemampuan layanan pengiriman. Namun pembeli tetap dapat mengubah perusahaan logistik yang tersedia berdasarkan kategori yang dipilihnya setelah melakukan check out sebelum penjual mengirimkan barangnya.

Sama di Tokopedia, Lazada dan Tiktok Shop. Nama perusahaan logistik tidak tercantum pada pilihan pertama jasa pengiriman. Hanya tersedia dalam kategori Instan, Reguler, Hari yang Sama, Ekonomi/Simpan ke Muat dengan tarif pengiriman.

Di sisi lain, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Logistik E-Commerce (APLE) Sonny Harsono mengatakan, hampir seluruh pelaku e-commerce di Indonesia mengartikan cross-selling atau lintas promosi yang merupakan strategi pemasaran.

Menampilkan opsi logistik berdasarkan jenis kategori dan layanan pelanggan merupakan hal yang wajar bagi Sony. Hal ini untuk memudahkan pelanggan dalam memilih jenis layanan pengiriman.

“Berdasarkan opini dan pengalaman kami di industri, platform Shopee masih menggunakan layanan logistik lain selain miliknya sendiri, sehingga tidak memenuhi klasifikasi monopoli atau oligopoli. Sebab, ada lebih dari tiga perusahaan kurir yang masih aktif menjalin kerja sama dengan Shopee, kata Sonny baru-baru ini.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours