Terlalu lama menatap layar bisa menyebabkan mata kering pada anak

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Dokter spesialis mata JEC Eye Hospitals and Clinics, Niluh Archi, mengatakan terlalu lama menatap layar bisa menyebabkan mata kering pada anak.

Dalam ceramah Bulan Peduli Mata Kering yang kami hadiri secara online di Jakarta, Selasa, dokter spesialis mata lulusan Universitas Indonesia ini menjelaskan, frekuensi berkurangnya kecerahan saat mata fokus melihat layar.

“Kondisi ini dapat meningkatkan kekeringan pada permukaan mata, yang dapat memulai siklus mata kering,” kata Dr. Niluh Archi atau biasa dipanggil Manda.

Mata kering adalah kelainan mata multifaktorial yang meliputi hilangnya cairan air mata, distorsi air mata, peningkatan viskositas atau osmolaritas, dan kerusakan atau peradangan.

Gejala mata kering sering kali berupa rasa tidak nyaman seperti mata bengkak; mata sering kali merah, berair dan kering; matanya berpasir; bentuk kotoran mata; mata tertahan; dan sering kali perlu menyeka mata.

Meski tidak ada perbedaan kejadian mata kering berdasarkan usia, namun anamnesis pada anak dan remaja lebih sulit dibandingkan pada orang dewasa. Anak-anak sering kali tidak bisa membedakan penyakitnya, jelas dr Manda.

“Dalam hal ini perasaan orang tua sangat penting. “Orang tua harus menyikapi dan menyikapi dengan baik jika melihat anaknya mulai menunjukkan gejala mata kering dan segera memeriksakan diri ke dokter mata,” ujarnya.

Ia menyarankan para orang tua untuk menegakkan secara ketat batasan screen time anak, memastikan mereka disiplin dengan mengikuti batasan yang ditetapkan untuk menghindari risiko mata kering.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan agar orang tua melarang anak di bawah usia satu tahun melihat layar gawai dan membatasi waktu pengambilan gambar untuk anak dari satu hingga tiga tahun menjadi satu jam dengan beberapa catatan.

Menurut IDAI, anak-anak berusia antara satu hingga dua tahun tidak boleh melihat layar perangkat saat melakukan panggilan video.

IDAI merekomendasikan batas waktu pemakaian perangkat harian maksimal untuk anak usia tiga hingga enam tahun, 90 menit per hari untuk anak usia enam hingga 12 tahun, dan tidak lebih dari dua jam sehari untuk anak usia 12 hingga 18 tahun. .

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours