Terobosan Baru, Mengisi Daya Smartphone Cukup 60 Detik

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Para ilmuwan terus menyempurnakan teknologi pengisian daya ponsel pintar, laptop, dan mobil listrik. Penelitian berfokus pada waktu pengisian daya yang lebih cepat.

Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences, menyebutkan charger generasi baru mampu mengisi daya ponsel hanya dalam 60 detik.

Laporan BGR, Senin (3/6/2024) Video ini dibuat oleh peneliti di University of Colorado Boulder. Mereka telah menemukan teknik canggih yang memungkinkan pengisian daya perangkat dengan cepat. Dasar dari teknologi baru ini didasarkan pada ide-ide baru tentang bagaimana ion bergerak melalui energi tinggi.

Kuncinya, menurut seorang peneliti, adalah membuat ion bergerak lebih efisien. Dengan melakukan hal ini, mereka dapat mengisi dan melepaskan energi dengan sangat cepat, memungkinkan generasi berikutnya untuk mengisi daya ponsel dari 0 hingga 100 dalam satu menit, atau bahkan lebih sedikit lagi.

Untuk mengetahuinya, para peneliti mengamati pergerakan ion melalui jaringan kompleks lubang-lubang yang saling berhubungan pada tegangan tinggi. Penemuan ini membantu merevisi hukum ilmiah yang telah digunakan para peneliti untuk memproses listrik selama lebih dari 175 tahun. Hukum ini, yang dikenal sebagai hukum rangkaian Kirchhoff, menjelaskan aliran elektron dalam banyak kelas kawat sederhana.

Namun, ketika mempelajari ion dan pergerakannya, para peneliti menemukan bahwa ion pada dasarnya berpindah ke persimpangan lubang skala nano dibandingkan dengan bagaimana elektron berada di dekat titik yang sama. Pengamatan lebih lanjut membantu mereka menyadari bahwa gerakan ini berbeda dari apa yang dijelaskan oleh hukum Kirchhoff.

Namun hal ini tidak sepenuhnya membatalkan undang-undang lama, karena undang-undang tersebut masih memberikan gambaran akurat tentang bagaimana arus mengalir pada rangkaian elektronik konvensional. “Namun, untuk mengembangkan generasi berikutnya yang mampu memanfaatkan gerakan ion secara maksimal, kita perlu melihat segala sesuatunya secara berbeda. Inilah missing link yang diperlukan,” kata para peneliti.

Menciptakan penyimpanan energi yang efisien dan efektif telah menjadi tujuan utama banyak insinyur. Ada baterai berbahan dasar air yang dapat menyimpan lebih banyak listrik dibandingkan baterai lithium-ion standar. Namun, metode yang memungkinkan baterai diisi dengan cepat akan mengatasi banyak tantangan seputar meluasnya adopsi hal-hal seperti mobil listrik. Belum lagi betapa nyamannya pengisi daya generasi berikutnya untuk mengisi daya laptop, ponsel, dan perangkat elektronik lainnya dengan cepat.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours