Tertular Mpox? Dokter Ingatkan Jangan Garuk dan Pencet Lesi di Kulit, Ini Bahayanya

Estimated read time 2 min read

dlbrw.com, JAKARTA — Seiring meningkatnya kasus cacar monyet atau monkeypox di berbagai negara, para pakar kesehatan kembali menekankan pentingnya pengobatan yang tepat terhadap lesi kulit akibat infeksi virus ini. Dokter menyarankan orang-orang yang menduga mereka mungkin telah terinfeksi cacar air dan memiliki gejala untuk menghindari memencet atau menggaruk lesi di kulit mereka.

Lesi kulit akibat infeksi Mpox biasanya muncul berupa ruam berisi cairan. Luka basah dan kering dapat menyebarkan virus. Memencet dan menggaruk luka meningkatkan risiko bocornya cairan dari luka dan menyebar ke area kulit lain atau ke orang lain, sehingga meningkatkan risiko infeksi.

Dokter dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) menganjurkan agar mereka yang diduga atau mengalami gejala infeksi Prasetadi Mawardi empox tidak boleh memencet, menggaruk, atau meninggalkan luka di kulit. Pasalnya, luka tersebut, baik basah maupun kering, berisiko menyebarkan virus.

“Pasien tidak boleh berbagi barang pribadi seperti handuk dan pakaian. Jika terjadi bintil dan bintil, jika rusak atau terkikis, sebaiknya segera diberikan obat,” ujarnya, Senin /19.08/2024.

Mutasi Mpox clade I pada 1a dan 1b tidak terdeteksi di Indonesia, kata mereka. Varian yang terdapat di Indonesia pada tahun 2022 hingga saat ini adalah varian clade II. “Kalau dipikir-pikir, tipe I memiliki angka kematian yang relatif lebih tinggi dibandingkan tipe II, dan mutasi ini biasanya disebabkan oleh kontak seksual dan juga kontak seksual,” ujarnya.

 

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours