Terungkap Alasan Luhut Ngebet Minta Jokowi Bikin Family Office

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves of Maine) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap alasan pemerintah berambisi membangun kantor keluarga di Indonesia. Luhut mengatakan saat ini ada 2 negara dengan jumlah kantor keluarga terbanyak di Asia, pertama Singapura dengan 1.500 kantor keluarga, kedua Hong Kong dengan 1.400 kantor keluarga.

Orang-orang kaya menyimpan banyak uang di kantor keluarga, yang pada akhirnya mempengaruhi perkembangan kedua negara. Namun Luhut menilai saat ini kedua negara, Singapura dan Hong Kong, sama-sama mengalami perubahan dan konflik di negaranya masing-masing.

Hong Kong mengalami peningkatan ketegangan geopolitik, sementara Singapura menghadapi perubahan peraturan investasi. Namun belakangan ini, membaiknya situasi geopolitik Hong Kong serta perubahan regulasi investasi di Singapura telah meningkatkan risiko dan ketidakpastian investor, kata Luhut dalam postingan yang dibagikan melalui akun Instagram pribadinya, Senin (1/7/2024). ). . )

Menurutnya, kondisi geopolitik dan regulasi dapat mempengaruhi lingkungan investasi kedua negara. Untuk itu, pemerintah Indonesia juga menyiapkan kantor keluarga yang diharapkan mampu menampung limpahan dana dari kantor keluarga di Singapura dan Hong Kong.

“Hal ini memungkinkan Indonesia mengambil peluang untuk menjadi alternatif dengan mendirikan pusat pengelolaan sumber daya, karena situasi pertumbuhan ekonomi kita sangat kuat, situasi politik juga stabil dan orientasi geopolitik kita netral,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Luhut juga mencatat, menurut data The Wealth Report, populasi orang ultra kaya di Asia diperkirakan akan tumbuh sebesar 38,3% selama periode 2023-2028. Jumlah aset keuangan global yang diinvestasikan di luar negara asal juga diperkirakan akan terus bertambah.

Berdasarkan tren tersebut, saya melihat peluang bagi Indonesia untuk menarik dana dari kantor keluarga global. Berdasarkan hitungan terakhir, terdapat sekitar US$11,7 triliun dana yang dikelola oleh kantor keluarga di dunia, lanjutnya.

Lebih lanjut, Luhut mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini telah menugaskan pembentukan gugus tugas untuk melakukan kajian mendalam sebelum mendirikan kantor keluarga di Indonesia.

Dikatakannya, “Tadi gugus tugas ini diminta dibentuk dalam waktu satu bulan ke depan sesuai arahan Presiden. Mudah-mudahan banyak mendapat jawaban.”

Mengingat peningkatan jumlah aset keuangan global yang berinvestasi di luar negeri, hal ini juga diperkirakan akan terus meningkat. Berdasarkan tren tersebut, Luhut melihat peluang bagi Indonesia untuk menarik pendanaan dari kantor keluarga global.

Family Office sendiri merupakan upaya menarik dana dari negara lain untuk pertumbuhan ekonomi nasional. Memiliki kantor keluarga tidak hanya meningkatkan sirkulasi modal dalam negeri, namun juga menawarkan potensi peningkatan produk domestik bruto (PDB) dan lapangan kerja melalui investasi dan konsumsi lokal.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours