Terungkap, NATO Gunakan AI untuk Lacak Pesawat Rusia

Estimated read time 2 min read

WARSAW – NATO menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk melacak wilayah udara Rusia.

Hal tersebut diumumkan oleh David van Weel, Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Inovasi, Hibrid, dan Aliansi Siber yang dipimpin Amerika Serikat (AS).

Pada forum inovator NATO-Ukraina di Universitas AGH di Kraków, Polandia, panglima tertinggi tersebut menjanjikan kelanjutan kerja sama dengan Kiev dan perjanjian baru mengenai “inovasi perang”.

“Ekosistem Ukraina dan kekuatan kerja sama antara negara-negara anggota bersifat menular, itulah sebabnya Sekutu dan Ukraina bekerja sama dalam perjanjian baru mengenai inovasi di Dewan NATO-Ukraina,” kata Van Weel.

Sebagai contoh penggabungan berbagai solusi kecerdasan buatan, dia mengatakan militer menggunakannya untuk menganalisis citra satelit guna melacak dan melacak pesawat dan rudal Rusia.

Van Weel mengatakan penggunaan kecerdasan buatan dengan cara ini sejalan dengan prinsip-prinsip NATO mengenai penggunaan AI secara etis.

“Risikonya rendah,” kata van Weel, Selasa, 11/6/2024. “Tidak ada yang mati saat kamu kehilangan jejak.”

Dalam beberapa bulan terakhir, Ukraina dilaporkan telah meningkatkan serangan udaranya terhadap lapangan udara Rusia, baik di dekat lokasi pertempuran maupun di dalam negeri.

Moskow juga tampaknya telah memperluas penggunaan pesawat garis depan, khususnya rudal udara-ke-udara yang dilengkapi dengan peralatan pemandu sayap UMPK (Universal Glide and Correction Module).

Berbagai sumber militer Ukraina mengatakan bahwa Rusia semakin banyak menggunakan bom UMPK dan mengaitkan berkurangnya tekanan internal dengan senjata tersebut.

Modul UMPK, yang dianggap sebagai prototipe “JDAM” (JDAM) buatan AS, cocok untuk sebagian besar amunisi yang dijatuhkan di gudang Rusia. Hal ini sering diperkuat dengan thermobar dan peluru cluster yang digunakan pada lini pertama.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours