Tidur Pakai Kipas Angin Bikin Paru-paru Basah, Mitos atau Fakta?

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Tidur dengan kipas angin diyakini dapat menyebabkan paru-paru lembap, terutama pada malam hari. Banyak orang yang sudah mempercayai kepercayaan ini sejak lama, bahkan sampai sekarang.

Namun anggapan bahwa tidur dengan kipas angin bisa menyebabkan pneumonia tidaklah benar. Ini adalah salah satu mitos yang paling populer di masyarakat.

Sejauh ini, belum ada bukti ilmiah yang mendukung klaim tersebut. Dokter dan pembuat konten kesehatan Dr Kevin Mack mengatakan tidur dengan kipas angin aman untuk kesehatan, asalkan sirkulasi udaranya baik.

Selain itu, kipas angin juga dapat membantu menurunkan suhu tubuh dan membuat Anda lebih nyaman saat tidur. Bagi sebagian orang, suara kipas angin bisa membantu mereka lebih mudah tertidur.

SINDOnews Foto/Infografis

“Tidur dengan kipas angin sebenarnya tidak menjadi masalah. Namun jika ruangan tertutup atau tidak ada ventilasi dapat meningkatkan risiko terjadinya beberapa penyakit,” kata dr Kevin dikutip dari akun Instagram pribadinya, @drkevinmak, Jumat. (13/9/2024).

Sebaliknya, menggunakan kipas angin dalam jangka waktu lama dapat mengeringkan saluran pernapasan. Terutama pada penderita penyakit tertentu, seperti sinusitis atau alergi.

Jika kipas angin tidak dibersihkan secara rutin, debu dan alergen dapat tertiup ke udara dan terhirup saat Anda tidur. Kondisi ini bisa menyebabkan alergi atau gangguan pernapasan lainnya.

Misalnya karena peredaran darah tertutup, biasanya debu beterbangan di wajah. Hal ini menimbulkan risiko seperti asma, riwayat alergi, dan hidung tersumbat yang meningkat, jelasnya.

Agar tetap aman dan nyaman saat tidur dengan kipas angin, rutinlah membersihkan kipas angin dari debu dan kotoran. Arahkan kipas angin ke dinding atau langit-langit agar udara dingin tidak langsung menerpa tubuh.

Kemudian gunakan humidifier untuk menjaga kelembapan ruangan agar tidak terlalu kering. Jika Anda mengalami masalah pernapasan, konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan kipas angin saat Anda tidur.

“Jika rutin menggunakan kipas angin, sebaiknya gunakan cara yang bisa dibungkus dengan plastik, dibersihkan secara berkala dengan menambahkan air,” ujarnya.

“Kalau begitu kita perlu menyalakan kipas angin. Peretasan sederhana ini akan mengurangi risiko partikel debu di udara, risiko infeksi bakteri, serta mengurangi risiko infeksi saluran pernafasan dan asma,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours