Tiga hari berturut-turut tentara Israel serang Jenin

Estimated read time 2 min read

JENIN (Antara) – Tentara Israel melanjutkan serangan militernya ke kota Jenin dan kamp pengungsi di bagian utara Tepi Barat selama hari ketiga berturut-turut pada hari Jumat.

Menurut saksi mata, serangan militer di Jenin meluas ketika pasukan Israel menyerang kamp pengungsi, wilayah timur dan kota Jabadeh.

Tentara Zionis mengepung rumah-rumah, menggeledah dan menginterogasi sejumlah besar warga.

Para saksi melaporkan mendengar ledakan dan tembakan sporadis di beberapa wilayah Jenin.

Tentara Israel telah mengerahkan pasukan militer tambahan untuk memprovokasi konflik bersenjata dengan Palestina.

Saksi mata mengatakan buldoser militer juga menemani pasukan Israel dan terlibat dalam penghancuran infrastruktur dan kendaraan di kota dan kamp tersebut.

Di Jababdeh dekat Jenin, Ahmed Turkman, seorang penduduk setempat, mengatakan kepada Anadolu bahwa pasukan Israel memasuki kota, menembaki sekelompok pemuda dan membakar kendaraan Palestina.

“Setelah tentara mundur, kami menemukan noda darah di tanah,” tambah Turkman.

Sementara itu, di Tulkarem, para saksi mata mengatakan kepada Anadolu bahwa tentara Israel mundur dari daerah tersebut pada Kamis malam setelah serangan militer yang berlangsung selama lebih dari 48 jam.

Mereka mengatakan tentara Israel telah meninggalkan kota. Operasi militer mereka mengakibatkan empat orang tewas, banyak orang terluka dan kerusakan parah pada infrastruktur.

Pada hari Rabu, pasukan Israel melancarkan serangan militer terbesar mereka sejak tahun 2002 di kota Tulkarem dan Jenin dan kamp pengungsi Al Fara dekat Toubas, menewaskan 16 warga Palestina, menurut data Palestina.

Setelah operasi selama 30 jam, tentara kembali dari kamp Al Farah pada Kamis pagi.

Ketegangan meningkat di Tepi Barat yang diduduki setelah lebih dari 40.600 warga Palestina tewas dalam serangan brutal Israel di Jalur Gaza. Kebanyakan dari mereka yang tewas dalam serangan 7 Oktober tahun lalu adalah perempuan dan anak-anak.

Menurut statistik Palestina, setidaknya 670 warga Palestina telah terbunuh, sekitar 5.400 lainnya terluka dan lebih dari 10.300 orang ditangkap di wilayah pendudukan.

Pada tanggal 19 Juli, Mahkamah Internasional menyatakan pendudukan Israel selama puluhan tahun atas tanah Palestina adalah tindakan ilegal dan menuntut penghapusan semua pemukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Sumber: Anadolu

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours