Tim GTRA Natuna gelar sidang penetapan objek redistribusi tanah

Estimated read time 2 min read

Natuna (ANTARA) – Satgas Reforma Agraria (GTRA) Bupati Natuna di Kepulauan Riau menggelar rapat umum untuk mengidentifikasi item dan kajian peruntukan lahan tahun anggaran 2024 di daerah tersebut.

Sekretaris Daerah Kabupaten Natuna Boy Wijanarco mengatakan, sidang yang digelar pada Kamis (11/7) di ruang rapat lantai dua kantor Kabupaten Natuna merupakan sidang kedua dan tujuannya untuk pembebasan lahan. Kalau nanti sertifikat redistribusinya keluar, tidak ada masalah.

Menurut dia, dari 386 unit tanah, ada 361 item atau tanah yang dipertimbangkan untuk dibeli.

“Ada dua puluh lima daerah permasalahan di Desa Monti, kita tunggu kepala desa memutuskan apakah kedua puluh lima ini kita lanjutkan atau ganti (cari tempat lain),” ujarnya.

Dijelaskannya, GTRA didirikan sebagai wadah koordinasi lintas sektoral untuk mendukung penguatan pelaksanaan reformasi pertanian.

Tujuan utamanya adalah membantu menyukseskan proses alokasi lahan, misalnya jika terjadi perselisihan akan dibawa ke pihak kepolisian, dalam hal ini Polres Natuna dan Kejaksaan Negeri Natuna, ujarnya. .

Saat ini, Sugianto Tampubolon, Kepala Kantor Pertanahan Provinsi Natuna, mengatakan target alokasi lahan yang diberikan kepada GTRA Natuna sebanyak 1.000 lahan yang meliputi 800 lahan Kelas II atau pulau dan 200 lahan Kelas VI atau pulau.

Kategori II tersebar di delapan desa dan kelurahan, antara lain Sedanau Timur, Semedang, Semaga Selatan, Semaga Timur, Semaga Utara, Semaga, Kelarik Utara, Limau Manis, dan Ranai Darat. Saat ini Divisi VI meliputi Air Payan, Tanjung Pala, Kadur, Tanjung Balau dan Terayak.

“Perkara pertama digelar pada Maret lalu dan telah disalurkan kembali sebanyak 258 bidang, antara lain di Semaga Selatan 35 bidang, Tanjung Balau 33 bidang, Limau Manis 34 bidang, Ranai Darat empat bidang, Terayak tiga bidang, dan Semedanga 149 bidang,” ujarnya.

Sasaran kelompok GTRA sesi kedua sebanyak 386 orang yang tersebar di empat desa dan kelurahan yaitu: Semaga Utara, Semaga Selatan, Semedang dan Sedanau Timur.

“Kita targetkan 386, tapi di Sendanau Timur ada 25 lapangan yang bermasalah, jadi kita akhiri 361,” ujarnya. Menekankan bahwa tujuan yang diberikan akan tercapai tanpa konferensi berikutnya, beliau meminta dukungan para pemangku kepentingan dalam kemitraan ini.

“Pada Agustus 2024 kita akan uji coba yang ketiga,” imbuhnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours