Timnas Indonesia Gagal Menaklukkan Irak: Apa Kata Pengamat?

Estimated read time 2 min read

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pengamat sepak bola Mohamad Kusnaeni mengidentifikasi dua kesalahan yang menyebabkan timnas Indonesia kalah dari Irak pada kualifikasi Piala Dunia 2026.

Pertama, pemain Indonesia kurang tertarik memanfaatkan peluang. Kedua, melakukan kesalahan yang tidak perlu, Irak menang 2-0 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (6/6/2024).

“Indonesia sebenarnya bermain cukup baik. Apalagi di babak pertama kami menguasai permainan dan menciptakan beberapa peluang,” kata Bung Kus, sapaan akrabnya, saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (6/7/2024).

Sayangnya, lanjut Bung Kus, timnas Indonesia pada akhirnya kurang tajam. Apalagi jika mereka memanfaatkan peluang tersebut, menurut perkiraan, situasi pertandingan bisa saja berubah.

“Kami sendiri sering melakukan kesalahan. Terutama di lini belakang yang memberikan peluang bagi lawan untuk mencetak gol,” ujarnya.

Bung Kus menegaskan, kombinasi dari kesalahan-kesalahan di menit-menit akhir dan kesalahan-kesalahan yang dilakukan barisan pertahanan sendiri menjadi pemicu perubahan haluan. Di babak kedua, Irak memanfaatkan situasi dengan menekan dan mengeksploitasi.

Melawan Filipina, situasi seperti ini tidak boleh terulang lagi. STY perlu memperbaiki finishingnya, terutama di lini depan. STY juga perlu meningkatkan koordinasi dan komunikasi para pemain bertahan. Jangan mudah panik dan akhirnya membuat kesalahan sendiri. , ” jelasnya.

Bung Kus mengenang peningkatan performa Filipina yang tampil bagus saat kalah 2-3 dari Vietnam. “Itu tandanya mereka kini mendapatkan hasil yang lebih baik karena banyak pemain baru yang datang dari Eropa. Jangan anggap remeh Filipina. Namun saya tetap optimistis timnas Indonesia bisa mengalahkan Filipina jika STY bisa memperbaiki peringkat pemain kita. ,” dia berkata.

Pengamat lainnya, Kesit Budi Handoyo, berpendapat serupa. Namun menambah stamina dan fisik. Baginya, Irak lebih mumpuni dibandingkan timnas. 

“Setelah timnas gagal memanfaatkan peluang di babak pertama, selesailah. Karena Irak mendominasi di babak kedua,” kata pria yang baru terpilih sebagai Ketua PWI DKI Jakarta itu.

Para pemain timnas kerap kalah dalam duel satu lawan satu. Irak sepertinya punya kekuatan lebih untuk memperebutkan bola. Saat menguasai bola, pemain kami sulit mencurinya karena kemampuan bertahannya. 

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours