Tingkatkan Kesiagaan Perang, NATO Keluarkan Senjata Nuklir dari Gudang

Estimated read time 2 min read

LONDON – NATO sedang mempertimbangkan untuk menggunakan lebih banyak senjata nuklir. Mereka juga telah dinonaktifkan dan disiagakan terhadap ancaman dari Rusia dan Tiongkok.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan kepada surat kabar Inggris Telegraph bahwa sebagai tindakan pencegahan, para anggota mengadakan konsultasi langsung untuk menjaga transparansi persenjataan nuklir mereka.

“Saya tidak akan menjelaskan secara rinci mengenai berapa banyak hulu ledak nuklir yang harus dioperasikan dan mana yang harus disimpan, namun kami perlu berkonsultasi mengenai masalah ini, dan kami telah melakukannya,” katanya kepada surat kabar tersebut.

Transparansi membantu mengirimkan pesan langsung bahwa kita jelas merupakan aliansi nuklir.

“Tujuan NATO, tentu saja, adalah dunia tanpa senjata nuklir, tetapi selama masih ada senjata nuklir, kita akan tetap menjadi aliansi nuklir, karena Rusia, Tiongkok, dan Korea Utara memiliki senjata nuklir, dan dunia tanpa senjata nuklir di NATO akan tetap ada. bukan nuklir. dunia tanpa senjata.

Stoltenberg mengatakan pekan lalu bahwa senjata nuklir adalah “jaminan keamanan utama” NATO dan alat penjaga perdamaian.

Presiden Rusia V. Putin telah berulang kali memperingatkan bahwa Moskow dapat menggunakan senjata nuklir untuk mempertahankan diri dalam situasi darurat.

Mereka menuduh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya di Eropa mendorong dunia ke jurang konfrontasi nuklir dengan menyediakan senjata senilai miliaran dolar ke Ukraina, yang beberapa di antaranya digunakan untuk menyerang wilayah Rusia.

NATO, yang memainkan peran lebih besar dalam mengoordinasikan pasokan senjata ke Kiev, jarang berbicara secara terbuka tentang senjata tersebut, namun Amerika Serikat diketahui telah menempatkan bom nuklir di beberapa lokasi di Eropa.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours