Tingkatkan Produksi Minyak, SKK Migas Perkuat Manajemen Rantai Pasok

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – SKK Megas memperkuat pengelolaan rantai pasok migas melalui Supply Chain and National Capacity Summit 2024 yang digelar pada 14-16 Agustus 2024 di Jakarta. Melalui pertemuan ini diharapkan dapat mengurangi hambatan dan tantangan di bidang migas. sektor dalam rantai pasokan dengan membangun kapasitas nasional.

“Melalui Supply Chain and National Capacity Summit 2024, kami berharap dapat menciptakan lingkungan yang tidak hanya mendukung keberlanjutan industri, tetapi juga berkontribusi terhadap perekonomian nasional,” kata Kepala Divisi Manajemen SKK Megas Management China, Aka Bio. Sita, di Jakarta, Rabu (7/8/2024).

Menurut dia, untuk meningkatkan produksi migas, kedua belah pihak harus selalu menjalin kerja sama dalam penyediaan migas. Negara ini memiliki target produksi minyak dan gas sebesar satu juta barel per hari (bph) untuk minyak dan 12 miliar kaki kubik per hari (mmscfd) untuk gas pada tahun 2030.

Sebelumnya, pada acara awal di Surabaya dan Batam, SKK Megas mempertemukan pemangku kepentingan antara lain pemerintah daerah dan industri migas, serta perusahaan di daerah setempat.

SKK Migas telah menjalin kemitraan untuk mengatasi tantangan dan mencari solusi, khususnya dalam pengelolaan rantai pasok, untuk mengidentifikasi permasalahan kritis serta solusi baru dan berkelanjutan.

Hasil dari pertemuan tersebut, banyak kesepakatan dan komitmen yang dibuat oleh para pemangku kepentingan untuk memenuhi berbagai kebutuhan di sektor penyediaan minyak dan gas. Salah satunya dengan penandatanganan nota kesepahaman untuk menjaga rencana jangka panjang SKK Megas.

Bayo Kusuma, Direktur Eksekutif Supply Chain and National Capacity Summit 2024 menambahkan, dalam konteks proyek tersebut, pihaknya telah memetakan kebutuhan tenaga kerja dengan kebutuhan Rencana Strategis Nasional (PSN), untuk kemudian diprioritaskan kebutuhan tersebut. di rumah

“Juga dari segi pembiayaan, kami mendapat jaminan dari Bank Nasional, dalam hal ini Hembra (Asosiasi Bank-Bank Negara) dan perusahaan asuransi yang turut serta dalam pembiayaan tersebut. Pinjaman untuk proyek migas.”

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours