Tinjau Sungai Ciliwung, RK ingin realisasikan transportasi air di DKI

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Calon Gubernur Nomor 1 DKI Jakarta, Rizwan Kamil ingin memberikan apresiasi atas kemajuan drainase di DKI Jakarta saat berkunjung ke Kali Ciliwung.

“Itu benar atau tidak, sedang kami selidiki. Kalau memang benar dan memungkinkan, kita bisa memahami pengangkutan sungai ini,” kata Rizwan Kamil sambil menyusuri Sungai Ciliwung di kawasan Condet, Jakarta Timur. Kamis.

Menurut dia, hadirnya jalur air di Jakarta diharapkan membuat lalu lintas di Jakarta berbeda tidak hanya di darat. Baca Juga: Jokowi Bahas “Jalur Air” Cibitung-Cikarang.

Nanti kita lihat, kalau bisa kita pastikan. RIDO (Ridwan Kamil-Suswono) singkatan dari DKI yang artinya desentralisasi, kerjasama dan inovasi atau kemauan untuk memperkenalkan hal-hal baru, kata Kang. Nama Emil, Rizwan Kamil. Baca Juga: Jokowi Uji Coba Angkutan Air Marunda Jakarta pernah punya angkutan air yang dimulai pada masa Gubernur DKI Sutuyosu. Proyek yang diberi nama Waterway ini dilaksanakan dan terhubung dengan Makro Transport Jakarta pada tanggal 6 Juni 2007, menghubungkan Dermaga Halimon dan Dermaga Karet di Jakarta Selatan.

Namun, setelah Sutyusu pensiun dari jabatannya sebagai Gubernur DKI, jalur air tersebut ditinggalkan.

Selain itu, warga Condet mendukung keinginan Rizwan Kamal melihat perkembangan transportasi air.

Mohammad Raza dari Forum Daerah Aliran Sungai (DAS) mengatakan, “Sebenarnya kami menyetujui rencana pembangunan saluran air tersebut karena bisa menjadi solusi kemacetan lalu lintas di Jakarta.” Baca Juga: Jokowi Uji Coba “Jalur Air” Menurut Raza, kesediaan Rizwan Kamal membangun jalur air ini menunjukkan calon gubernur nomor urut 1 itu tahu pentingnya kelestarian lingkungan.

Ia mengatakan, jika sungai penuh sampah, maka sulit untuk mengidentifikasi jalur airnya, sehingga lingkungan harus tetap dilestarikan.

Tak hanya menjaga lingkungan, kata Reza, Pemprov DKI juga perlu bekerja sama dengan provinsi lain, seperti Jawa Barat, untuk mengelola debit air.

Padahal, sungai-sungai besar seperti Kalimalang, Sayap Keli, Sesadin bisa dimanfaatkan untuk mendatangkan banyak orang ke Jakarta, ”ujarnya.

Iwan Anjung, pembina kebudayaan tradisional Condet, mengatakan pembangunan saluran air khususnya di Condet masuk dalam rencana menjadikan Condet sebagai destinasi wisata.

Dikatakannya, jalur air ini sedang dibangun dari Jembatan Randam hingga Condit, nantinya akan menjadi pusat wisata, sayangnya tidak berfungsi.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours