Tokoh Adat Papua Kecam Provokasi OPM, Minta Warga Tak Terhasut

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Tokoh adat Papua Herman Yoku mengecam keras berbagai tindakan sadis Organisasi Papua Merdeka (OPM). Menurutnya, OPM selama ini selalu menghasut dan menghasut kerusuhan di berbagai wilayah Papua.

Herman tidak hanya menimbulkan kekacauan, namun menilai OPM telah banyak melanggar hak asasi manusia, membunuh dan menindas masyarakat sipil. Mereka mengaku memperjuangkan kemerdekaan Papua, padahal tidak semua masyarakat Papua menginginkan kemerdekaan.

“OPM banyak melakukan pelanggaran HAM dengan membunuh warga sipil atas nama memperjuangkan kemerdekaan masyarakat Papua, padahal tidak semua masyarakat Papua menginginkan kemerdekaan,” kata Herman, Jumat (19 Juli 2024).

Herman mengatakan OPM menipu masyarakat Papua untuk menyerang pemerintah. Meski ia menegaskan, masyarakat Papua cinta perdamaian.

Dia meminta OPM mengakhiri semua kekerasan. “Tidak ada gunanya berperang, tapi teruslah membunuh orang Papua lainnya,” ujarnya.

Herman mendorong seluruh lapisan masyarakat Papua untuk selalu memberikan kenyamanan agar Papua bisa aman dan sejahtera.

Hal serupa diungkapkan Tokoh Pemuda Papua Ali Kabiay. Ia juga mengecam keras beberapa tindakan kekerasan yang dilakukan OPM.

Ali menduga tindakan tersebut akan berdampak buruk bagi masyarakat Bumi Cenderawasih. Oleh karena itu, pihaknya mendukung penuh aparat keamanan dalam mengambil tindakan tegas terhadap OPM. Tujuannya adalah perdamaian di Papua.

“Ambil tindakan karena kami tidak ada hubungannya dengan kelompok ini,” kata Ali.

Sebelumnya, dalam operasi gabungan Satgas RK 753/AVT Yonif/Satgas Elang IV dan Satgas Mandala, tiga anggota OPM ditangkap di Desa Karubate, Mulia, Puncak Jaya, pada Selasa (16 Juli 2024).

Operasi gabungan Satgas RK 753/AVT Yonif/Satgas Elang IV dan Satgas Mandala IV pada 16 Juli 2024 membuahkan tindakan tegas terhadap 3 anggota OPM di Desa Karubate, Mulia, Puncak Jaya, kata Kependam XVII. / Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan.

Candra mengatakan, ketiga anggota OPM tersebut merupakan anggota Teranus Enumbi. Kelompok sadis ini dikenal melakukan terorisme dan kekerasan terhadap warga sipil dan aparat keamanan.

Candra menjelaskan situasi terkini di Puncak Jaya, Provinsi Papua Tengah pasca kerusuhan. Kerusuhan tersebut disebabkan oleh tewasnya tiga anggota OPM.

Candra menegaskan, aparat keamanan akan terus meningkatkan pengamanan di sekitar lokasi. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi serangan susulan sekaligus melindungi masyarakat.

“Aparat TNI-Polri akan terus berupaya menjaga stabilitas wilayah dengan terus melindungi dan melayani masyarakat. Pada saat yang sama, hukum akan terus ditegakkan, terutama terhadap campur tangan OPM,” ujarnya. .

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours