Tolak Tapera, Apindo DKI: Fasilitas MLT seharusnya dioptimalkan

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Persatuan Pengusaha Indonesia (DPP) DKI Jakarta menilai bonus tambahan tenaga kerja (MLT) seharusnya lebih baik dibandingkan tunjangan perumahan rakyat (Tapera). “Dalam pekerjaan BPJS dan lainnya, MLT ini akan digunakan sebaik-baiknya (dibandingkan dana hibah Tapera),” kata Ketua DPP Asosiasi Pekerja Indonesia (Apindo) DKI Jakarta Solihin saat jumpa pers di Apindo DKI. Kantor Jakarta, Cikini, Jakarta Pusat.

Solihin mengatakan, dalam interaksi program Tapera sejak tahun 2016, DPP Apindo DKI Jakarta mengungkapkan kendala-kendala dalam pelaksanaan program kantor rakyat.

Karena BPJS Ketenagakerjaan telah menyediakan lembaga serupa dengan MLT dan program Jaminan Hari Tua (JHT). Oleh karena itu, program Tapera terintegrasi dengan program yang sudah ada, kata Solihin.

Menurut Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (ASPEK Indonesia) Eri Wibowo, selain masker, program Tapera tidak menjamin perumahan bagi seluruh pekerja karena hanya diperuntukkan bagi pekerja yang tidak mempunyai uang.

“Saat ini MLT perumahan dan BPJS Ketenagakerjaan berlaku bagi seluruh pekerja yang memenuhi persyaratan,” kata Eri. Baca Juga: Apindo DKI dan Buruh Tolak Penurunan Gaji Atas Tawaran Tapera Baca Juga: Demo Buruh Nasional Tolak Tapera 27 Juni. Ketua Serikat Pekerja Nasional (SPN) Muhammad Andre Nasrullah mengatakan pekerja adalah milik dinas rahasia. potensi besar untuk meninggalkan pekerjaan sebagai kontraktor dan pekerja lepas. Oleh karena itu, kelangsungan pekerjaan menjadi terbatas sehingga proses pemberian dana atau dukungan menjadi sulit.

Berbeda dengan aparatur sipil negara, TNI/Polri mempunyai peran yang stabil dan berjangka panjang, kata Andre.

Sementara itu, Presiden FSP Logam, Elektronik, dan Logam (LEM) DKI Jakarta Yusup Suprapto membandingkan pengelolaan BPJS Ketenagakerjaan yang mengikutsertakan pengusaha dan pekerja sebagai anggota Badan Pemeriksa dan Audit Internal oleh Dewan Jaminan Sosial Nasional. DJSN).

“Saat ini pengelolaan Tapera dilakukan oleh panitia yang tidak melibatkan pegawai dan pekerja, karena proyek ini untuk PNS, TNI, dan Polri,” kata Yusup.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours