Toyota Dorong Percepatan Insentif Mobil Hybrid untuk Transisi Mulus ke Kendaraan Listrik di Indonesia

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) meminta pemerintah segera memberikan insentif bagi kendaraan hybrid.

Menurut Wakil Presiden Direktur TMMIN Bob Azam, insentif tidak akan menghambat pengembangan mobil listrik murni karena kedua segmen tersebut memiliki pasar terpisah.

“Segmen kendaraan hybrid dan listrik sangat berbeda, bahkan di luar negeri. “Kendaraan hybrid bukanlah hal baru, sudah ada sejak 20 tahun lalu,” kata Bob di GIIAS 2024.

Ia menekankan pentingnya Indonesia segera memberikan insentif agar ekosistem kendaraan hybrid dapat berkembang di Tanah Air.

Asal tahu saja, mobil hybrid memadukan mesin pembakaran internal dan motor listrik lengkap dengan baterai yang mampu mengurangi emisi.

Berdasarkan hasil penelitian, mobil hybrid mampu menurunkan emisi hingga 49% dibandingkan mobil konvensional.

“Jadi Indonesia harus (bergerak) cepat agar ekosistem di Indonesia bisa bertahan. “Kalau sampai selama itu, semua hibrida akan diimpor,” lanjut Bob.

Bob berpendapat pemerintah Indonesia harus melihat ke Thailand, yang menawarkan insentif besar untuk mobil hybrid. Lebih lanjut, ini merupakan tahap pertama masyarakat Indonesia menuju kendaraan listrik murni.

Baca juga: Mobil Listrik China Serbu Indonesia, Toyota Mulai Putus Asa?

“Di Thailand, misalnya, sangat mudah untuk masuk ke BEV karena masyarakatnya sudah terlatih dalam kendaraan hybrid sehingga mereka familiar dan berpengalaman dalam mengendarai kendaraan bertenaga baterai.” Meski baterai atau hybridnya kecil, setidaknya pikiran itu bisa belajar. dan menciptakan kesadaran untuk membangun perdamaian, sehingga mereka tidak perlu khawatir,” ujarnya.

Sebagai informasi, saat ini hampir seluruh produk Toyota dibekali varian hybrid sebagai pilihan mobilitas ramah lingkungan. Namun model ini hanya tersedia dalam versi yang lebih tinggi dengan harga yang agak mahal.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours