Toyota-Subaru Siapkan SUV Listrik Baru, Akankah Lebih Murah dari bZ4X?

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Toyota dan Subaru sepertinya belum puas dengan kerja sama lewat bZ4X dan Solterra saja. Kedua raksasa mobil asal Jepang tersebut dikabarkan tengah mengembangkan kendaraan listrik baru yang juga berjenis SUV. Produksi dijadwalkan akan dimulai pada Januari 2026.

Pengembangan dan Produksi Berbeda dengan bZ4X dan Solterra yang diproduksi di pabrik Toyota di Aichi, model baru ini diperkirakan akan diproduksi di pabrik Subaru di Yamima.

Model ini tidak akan dikembangkan dari awal, melainkan akan meminjam komponen dari SUV listrik yang sudah dijual. Hal ini dilakukan untuk mempercepat pembangunan dan memangkas biaya. Target produksinya antara 15.000 hingga 20.000 unit per bulan.

SUV listrik baru yang dikembangkan Toyota dan Subaru ini rencananya akan menyasar pasar Amerika Utara, Eropa, dan Jepang. Namun tidak menutup kemungkinan akan dijual di pasar lain juga.

Belum ada informasi pasti mengenai harga jualnya. Namun, timbul pertanyaan apakah model baru ini akan berharga lebih mahal daripada bZ4X dan Solterra, yang harganya di AS masing-masing mulai dari $44,465 ($699 juta) dan $46,340 ($728 juta).

Performa bZ4X dan Solterra di pasar AS Hingga September 2024, penjualan Toyota bZ4X di AS mencapai 13.577 kendaraan. Di saat yang sama, Subaru Soltera mencatatkan penjualan lebih rendah yakni 9.137 unit.

Sebagai perbandingan, Hyundai Ioniq 5 terjual 30.318 unit, Kia EV6 terjual 15.985 unit, dan Honda Prologue terjual 14.179 unit.

Rencana pengembangan Toyota dan Subaru EV

Awal tahun ini, Toyota dan Subaru mengumumkan rencana untuk mengembangkan 3 model EV tambahan selain bZ4X/Solterra.

Seperti model baru yang diluncurkan pada tahun 2026, dua model lainnya akan menjadi crossover. Jika produksi EV baru dimulai pada Januari 2026, peluncuran resmi Toyota dan Subaru diperkirakan akan dilakukan pada paruh kedua tahun depan.

Meski aktif mengembangkan mobil listrik, Toyota dan Subaru tidak meninggalkan mesin pembakaran internal (ICE). Beberapa bulan lalu, kedua perusahaan ini bersama Mazda mengumumkan pengembangan mesin ICE baru yang lebih baik dan efisien.

BZ4X memang kurang begitu sukses di Indonesia karena harganya yang cukup mahal untuk sebuah mobil listrik, hingga Rp 1,2 miliar.

,

BZ4X harus bersaing dengan mobil listrik terjangkau lainnya seperti Hyundai Ioniq 5.

Terbatasnya infrastruktur pengisian daya publik (SPLU) juga dapat menghambat adopsi kendaraan listrik, termasuk bZ4X.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours