Tragis! Pekerja Pabrik Kapur di Sukabumi Tewas Tergiling Mesin Batubara

Estimated read time 2 min read

SUKABUMI – Usman (20), pekerja pabrik kapur asal Desa Padabeunghar, Kecamatan Jampang Tengah, Pemda Sukabumi, meninggal dunia dalam kejadian mengenaskan pada Minggu (9/6/2024) pagi. Usman diyakini tewas setelah tertimpa mesin batu bara di pabrik tempatnya bekerja.

Berita kematian Usman menyebar dengan cepat melalui aplikasi perpesanan, dan gambar-gambar mengerikan dibagikan. Informasi awal mengenai penyebab kecelakaan masih simpang siur. Eh, warga Jampang Tengah, mengatakan ada dua versi cerita yang beredar. “Ada yang bilang korban sedang memegang pohon saat tersedot (mesin), ada pula yang bilang terpeleset dan terjatuh,” kata Er kepada wartawan, Selasa (11/6/2024).

Alat yang menyebabkan meninggalnya Usman adalah sejenis mesin penggiling yang digunakan untuk membakar kapur. “Ini perusahaan yang mengelola pengolahan kapur, sudah lama berdiri di sini,” kata Er.

Simpati Usman saat ditemukan menunjukkan, keluarga korban masih mempertimbangkan kemungkinan penindakan terkait hal tersebut. “Badannya kurang enak karena masuk ke mesin, ususnya keluar. Kejadiannya antara pukul 08.00 WIB hingga 09.00 WIB. Langsung dibawa dengan ambulans desa dan dibawa sendiri oleh kepala desa,” lanjut Er.

Kepala Desa Padabeunghar, Ence Rohendi membenarkan kejadian tragis tersebut. “Korban sudah ada, sesampainya di desa saya mau pinjam ambulan, supirnya dulu, saya tidak tahu riwayat kecelakaannya, saya baru dengar kecelakaannya, saya tidak tahu. ingat semuanya,” kata Ence.

Menurut Ence, Usman berasal dari Kecamatan Surade, namun tinggal bersama keluarganya di Desa Padabeunghar. Alamatnya Surade sesuai KTP, dia tinggal di sini bersama keluarganya. Kasus ini diselesaikan secara damai bersama pihak perusahaan dan keluarga korban, kata Ence.

Perusahaan tempat Usman bekerja, PT BBM, sudah lama beroperasi di kawasan itu. Namun, Ence belum mengetahui detail operasi dan jumlah karyawannya. “PT BBM, perusahaan ini sudah lama berdiri, entahlah, karyawannya berapa,” ujarnya.

Upaya untuk mengkonfirmasi hal ini dengan manajemen perusahaan tidak berhasil. Wartawan yang berkunjung ke pabrik hanya diperbolehkan melalui gerbang utama. Mereka pun mencoba menemui manajer perusahaan bernama Iwan alias Ciwong, namun tidak berhasil. Upaya menghubungi nomor WhatsApp yang tersedia juga tidak mendapat tanggapan.

Sementara itu, Kapolsek Jampang Pusat AKP Gatot mengatakan kejadian tersebut masih diselidiki. “Masih dalam penyelidikan,” ujarnya singkat.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours