WASHINGTON – Ketika pasar saham anjlok di Amerika Serikat (AS) dan seluruh dunia, mantan Presiden Donald Trump menyalahkan pemerintahan Partai Demokrat di Washington.
Trump menyalahkan Presiden AS Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris, yang mencalonkan diri untuk Gedung Putih, atas badai keuangan tersebut.
Trump melontarkan klaim dalam huruf kapital semua dalam postingan media sosial pada Minggu (04/08/2024): “PASAR SAHAM BERTAHAN. Aku sudah bilang padamu!!! TIDAK ADA PELANGI YANG TERLIHAT. BIDEN TIDUR. INI SEMUA KARENA KESALAHAN KITA!”
Indeks saham terkemuka Wall Street melemah, mengakhiri aksi jual besar-besaran pada saham pada hari Jumat.
Penurunan Nasdaq 100 mengakibatkan kerugian lebih dari $2 triliun dalam tiga minggu.
Pers keuangan menyebut perkembangan ini sebagai koreksi setelah rekor tertinggi saham-saham Big Tech disebabkan oleh kemajuan teknologi AI.
Dampaknya terasa di pasar luar negeri, dengan Nikkei 225 Jepang turun 5,8% pada hari Jumat, beberapa hari setelah Bank of Japan menaikkan suku bunga acuannya.
Pasar Asia dan Eropa terus menurun pada pembukaan hari Senin.
Kampanye terpilihnya kembali Presiden Biden yang gagal menyebutkan manfaat dari “Bidenomics”, yaitu pemulihan ekonomi AS yang cepat di bawah kepemimpinannya, sebagai alasan utama mengapa para pemilih mendukungnya.
Petahana mengundurkan diri dari pencalonan bulan lalu, dan Partai Demokrat mendukung Harris sebagai calon presiden baru mereka.
Baca Juga: Menaksir Peluang Kamala Harris Usai Biden Mundur
+ There are no comments
Add yours