Tujuh negara hadiri ICBB di Bogor, diskusi soal biomassa dan bioenergi

Estimated read time 2 min read

Kota Bogor (ANTARA) – Sebanyak 7 negara mengikuti konferensi internasional “International Conference on Biomass and Bioenergy (ICBB) 2024” yang digelar di IPB International Conference Center (IICC) di Kota Bogor, Jawa Barat pada 5-6 Agustus , 2024 Berpartisipasi.

Dr. Meika Shabana Lusli, Direktur Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi (SBRC) IPB University di Bogor, Senin, mengatakan konferensi internasional ini diadakan sembilan kali setiap tahunnya dan tahun ini dilaksanakan secara campuran.

Konferensi yang mengusung tema “Inovasi AI dan Kolaborasi Global untuk Bioenergi di Era Dekarbonisasi” ini akan secara aktif terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk mendiseminasikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang biomassa dan bioenergi yang mendukung pengurangan karbon.

Dikatakannya, konferensi ini tidak hanya membahas biomassa dari kelapa sawit, tetapi juga biomassa dari produk pertanian lainnya. Rumput, rami, kerang, dll.

“Kami selalu kedatangan perwakilan dari banyak negara. Pembicara tahun ini akan datang dari tujuh negara: Geran, Malaysia, Australia, Amerika, Turki, Nigeria, dan Filipina,” kata Mayka.

Dia mengatakan 100 orang menghadiri konferensi secara offline dan 100 lainnya menghadiri secara online. Secara terpisah, 81 makalah diserahkan, beberapa di antaranya diterima untuk dipresentasikan pada konferensi tersebut.

Lebih lanjut, Meika menyampaikan bahwa dalam pertemuan tersebut para peneliti dan akademisi saling bertukar kemajuan dalam penelitian dan melakukan kajian. Ini juga berfungsi sebagai platform bagi berbagai organisasi untuk berdiskusi dan bertukar ide.

“Pada akhirnya, apa yang disampaikan dan dibahas akan dipublikasikan dalam bahasa Inggris dan dipublikasikan di seluruh dunia. Harapan dan ide baru muncul dari konferensi ini,” ujarnya.

Tn. Mayka menjelaskan banyak dampak, hasil dan gagasan yang diterima Indonesia dari pertemuan ini. Misalnya, ada kebijakan yang diambil pemerintah untuk membantu perguruan tinggi memperoleh ilmu pengetahuan.

Selain itu, ada juga produksi biodiesel yang sebelumnya telah dibahas dalam rangkaian pertemuan yang dilakukan selama ini, lanjutnya.

“Melalui konferensi ini, kami akan memfasilitasi diseminasi hasil penelitian, konsep dan infrastruktur yang nantinya dapat menjadi rekomendasi kebijakan kepada pemerintah,” kata Meika.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours