Tuksedo Studio gelar pameran mobil klasik di Jakarta

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Produsen mobil klasik buatan tangan Tuxedo Studio Bali akan menggelar pameran mobil klasik di Pondok Indah Mall (PIM) II Jakarta pada 12-18 Agustus untuk mengedukasi masyarakat mengenai mobil klasik.

“Timed Legendary Automobile Showcase, pameran ini terinspirasi dari pameran mobil klasik di seluruh dunia seperti Retromobile di Paris, Goodwood Revival, dan pameran mobil klasik Silverstone di Inggris,” ujar Direktur Tuxedo Studio Laksmana Gusti Handoko saat membuka pameran. Senin Di Jakarta.

“Tujuan diadakannya pameran mobil klasik ini adalah untuk menyadarkan masyarakat bahwa mobil klasik mempunyai nilai tersendiri dan sudah ada industri mewah di Indonesia,” kata Gusti.

Tuxedo Studio Bali berlokasi di Surabaya, Pameran bersama juga diadakan di Yogyakarta dan Bali.

Menurut Gusti, dalam pameran tersebut akan ditampilkan pengujian mobil klasik dan simulator mobil klasik yang dapat dinikmati oleh pengunjung pameran.

Menurut Gusti, 90 persen pembeli dari Jakarta adalah pecinta mobil klasik.

“Tuxedo Studio adalah produsen mobil klasik dengan sumber daya manusia lokal dan pengakuan global,” kata Gusti.

Di antara mobil yang ditampilkan pada pameran ini adalah Mercedes Benz 300 SL, Porsche 356 Cabriolet; Ini termasuk Porsche 550 Spyder dan Aston Martin DB5.

Bagi yang ingin mengunjungi pameran ini hanya perlu menghubungi melalui jejaring sosial yang dikelola oleh pabrik model mobil antik tersebut.

Sejak tahun 2021 hingga Juli 2024, 20 mobil yang tidak lagi tersedia di pasar internasional telah direproduksi di studio.

“Ini bukan kemewahan atau kecanggihan; Tapi itu seni karya anak bangsa,” kata Bambang Soesatyo, Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI).

Sekitar 80 pekerja dan seniman otomotif Bali menghabiskan lebih dari 12 bulan untuk membangun mobil klasik tersebut, menggunakan sekitar 90 persen produk lokal kecuali mesinnya.

Tuxedo Studio ingin memesan mobil di Timur Tengah, Pecinta mobil klasik Amerika dan Eropa yang saat ini memiliki 100 mobil tidak menutup kemungkinan untuk melakukan ekspansi internasional.

Namun produksi dan pengiriman pesanan konsumen luar negeri tidak dapat dilakukan karena harus mematuhi peraturan ekspor dan tidak memperbolehkan penggunaan merek kendaraan remanufaktur.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours