Tumbuhan Tertua di Dunia Berusia 1.400 Tahun Ditemukan di Dasar Laut

Estimated read time 2 min read

Di dunia ini, ada banyak spesies yang berumur sangat panjang. Hiu Greenland misalnya, bisa hidup hingga 400 tahun, dan kerang bahkan bisa mencapai 507 tahun jika tidak dibunuh.

Baru-baru ini, para ilmuwan menemukan tumbuhan laut tertua di dunia, dengan usia yang luar biasa: 1.400 tahun.

Seperti diberitakan Unilad, Minggu (16/6/2024), ditemukan di Laut Baltik, tanaman ini merupakan klon laut dari spesies marina Zostera atau disebut eelgrass. Para ilmuwan menggunakan jam genetik baru untuk menentukan umur tanaman air ini.

Klon lamun membentuk ramet, individu dalam satu klon yang dapat berpisah dan hidup mandiri. “Reproduksi tanaman sebagai alternatif alami tersebar luas di dunia hewan, jamur, dan tumbuhan,” jelas pemimpin penelitian Dr. Thorsten Reusch, profesor biologi kelautan di GEOMAR Helmholtz Institute for Ocean Research di Kiel, dalam sebuah pesan.

Perbedaan genetik ramet ini dapat digunakan untuk menentukan umurnya. Perubahan dapat terjadi pada masa perkembangan awal tubuh, dan perubahan tersebut dapat menjadi permanen dan terakumulasi dalam tubuh bayi. Jam ini bekerja dengan cara membandingkan tumbuhan yang akan diukur umurnya dengan keturunannya dan menentukan umurnya berdasarkan perbedaan tersebut.

Tim peneliti memiliki akses terhadap klon singa laut berusia 17 tahun yang disimpan di laboratorium dan digunakan untuk mengukur jam genetik untuk digunakan pada spesimen liar. Perbedaan keduanya menunjukkan bahwa klon tersebut berusia 1.402 tahun, menjadikannya tanaman air tertua yang diketahui. Pengujian metode baru ini juga mengidentifikasi beberapa klon lain yang berusia ratusan tahun.

Eelgrass dapat menutupi area yang luas; Z. marina adalah spesies yang tersebar luas di Pasifik, Atlantik dan Mediterania. Namun, istilah eelgrass juga mencakup banyak spesies lain, yang juga dapat mencapai usia yang mengesankan.

Penemuan ini menunjukkan bahwa alga dapat hidup lebih lama dari perkiraan sebelumnya dan dapat memainkan peran penting dalam ekosistem laut selama berabad-abad.

Hal ini juga menunjukkan potensi jam genetik sebagai alat baru untuk mempelajari usia organisme laut.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours