Turki : anak-anak jadi korban konflik bersenjata yang tak proporsional

Estimated read time 2 min read

Washington (Antara) – Duta Besar Turki untuk PBB, Ahmed Yildiz, menyatakan keprihatinannya terhadap anak-anak yang secara tidak proporsional terkena dampak konflik bersenjata di seluruh dunia.

“Anak-anak terkena dampak negatif dan secara tidak proporsional dari tantangan keamanan dan kemanusiaan yang disebabkan oleh konflik bersenjata di seluruh dunia,” kata Duta Besar Ahmet Yildiz pada hari Kamis.

Merujuk pada laporan terbaru Sekretaris Jenderal mengenai urusan anak dan konflik bersenjata, Yıldız mengatakan bahwa konflik di Israel dan Palestina saja telah menyebabkan peningkatan pelanggaran serius sebesar 155 persen.

“Saya tidak akan mengulangi jumlahnya, namun jumlah pelanggaran dan pelanggaran lain dalam konflik ini dan sifat kebrutalan dalam konflik di Gaza ini belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak dapat dijelaskan,” katanya.

Duta Besar juga menyatakan kekhawatirannya bahwa jumlah tersebut mungkin lebih tinggi dari yang dikonfirmasi dalam laporan karena situasi di lapangan.

Ia juga menekankan bahwa tidak ada solusi selain gencatan senjata permanen, bantuan kemanusiaan tanpa hambatan, dan dimulainya kembali pendidikan bagi anak-anak Palestina.

Mengenai konflik di Suriah, ia mengatakan bahwa pelanggaran berat yang dilakukan pemerintah Assad dan organisasi teroris seperti PKK/YPG dan cabangnya, SDF, belum meringankan penderitaan anak-anak.

Laporan terbaru Komisi Penyelidikan Internasional Independen Republik Arab Suriah, tambahnya, menegaskan bahwa organisasi teroris adalah pelaku utama pelanggaran berat dan kejahatan terhadap anak-anak di Suriah.

“Fakta pelanggaran berat yang dilakukan organisasi teroris ini sangat jelas. Oleh karena itu, harapan organisasi teroris untuk mematuhi kewajiban kerangka internasional yang disebut Rencana Aksi 2019 adalah ilusi,” ujarnya.

Sejak perang yang sedang berlangsung di Ukraina, Yıldız juga menyatakan keprihatinannya terhadap anak-anak di sana, seraya menambahkan bahwa Turki, bekerja sama dengan UNICEF, telah mengasuh sekitar 2.000 anak yatim piatu sejak Maret 2022.

“Turki sangat mementingkan agenda PBB untuk mengatasi situasi anak-anak dalam konflik bersenjata dan siap mendukung upaya pencegahan dan perlindungan anak-anak,” tambahnya.

Sumber: Anatolia

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours