Turki dan Rusia Kutuk Pembunuhan Keji Ismail Haniyeh oleh Israel

Estimated read time 2 min read

ANKARA – Pemerintah Turki dan Rusia mengutuk pembunuhan brutal pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, Iran.

Kementerian Luar Negeri Turki (Kemlu) mengatakan: “Pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniya sekali lagi menunjukkan bahwa pemerintahan Netanyahu di Israel tidak tertarik pada perdamaian.”

“Jika komunitas (komunitas) internasional tidak mengambil tindakan untuk menghentikan Israel, kawasan ini akan menghadapi konflik yang lebih besar,” kata Kementerian Luar Negeri Turki kepada Anadolu Agency.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov mengatakan bahwa “pembunuhan Ismail Haniya, pemimpin politik utama Hamas, adalah pembunuhan politik yang sepenuhnya tidak dapat diterima.”

“Ini adalah pembunuhan politik yang sama sekali tidak dapat diterima dan akan memicu peningkatan ketegangan lebih lanjut,” kata Mikhail Bogdanov, dikutip RIA Novosti.

Al Jazeera melaporkan, “Orang-orang mengatakan bahwa Hamas adalah sebuah ide dan pribadi. Dan apa yang dilakukan Perdana Menteri Israel Netanyahu adalah menunjukkan kekuatan seperti tadi malam (di Beirut) dan sekarang di Teheran.”

“Ini bukan pertama kalinya para pemimpin kami dipecat. “Pendiri Hamas terbunuh pada tahun 2004, dan dalam waktu satu bulan, anggota kedua gerakan Hamas terbunuh,” lapor Al Jazeera.

Awal tahun ini, pemimpin Hamas lainnya, Saleh al-Aruri, terbunuh di Beirut. Namun belum jelas bagaimana hal ini akan mempengaruhi perundingan gencatan senjata atau jalannya perang.

Sejauh ini, kita belum melihat adanya perubahan besar selama perang di Jalur Gaza. Pembunuhan terus berlanjut. Kehancuran terus berlanjut.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours