UBK Teliti Penggunaan Teknologi Digital Bawaslu untuk Pengawasan Pemilu

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Universitas Bung Karno (UBK) bersama dosen kampus lain memulai penelitian bersama di Kepulauan Seribu, Jakarta Utara.

Kajian kolaboratif yang fokus pada konsep pemanfaatan teknologi digital pada Badan Pengawas Pemilu (BAVASLU) sebagai fungsi pelayanan publik atas dugaan penyimpangan pemilu adalah Program Penelitian Kerjasama Internal (PKDN) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Kemendikbudristek).

Kelompok peneliti awal yang terdiri dari ketua Didik Suharyanto, Rektor UBK, Al Azhar Prof. Suparji Ahmed, Trisakti Azmi Siahputra, Untar Gunavan Jayaputra dan lainnya mendatangi kantor Bawaslu dan rumah Kariya.

Didik Suharjanto mengatakan kajian ini merupakan langkah strategis untuk memastikan proses pemilu di Indonesia menjadi lebih transparan dan akuntabel.

“Kami meyakini teknologi digital mempunyai peran penting dalam memperkuat sistem pengawasan pemilu. “Melalui penelitian ini kami berharap dapat memberikan kontribusi nyata terhadap terselenggaranya pemilu yang lebih bersih dan terhormat,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Pulau Seribu Rahadi Pramono menyambut baik kerja sama ini dan berharap hasil kajian dapat segera diterapkan dalam pengawasan pemilu mendatang.

“Dengan kerja sama ini, kami ingin memastikan pengawasan pemilu semakin canggih dan akurat untuk mencegah berbagai jenis kecurangan dan pelanggaran,” kata Rahardi Pramono.

Berbagai pakar dari bidang teknologi informasi, hukum, dan ilmu politik akan berpartisipasi dalam penelitian tersebut dan akan berlangsung selama 12 bulan. Kami berharap hasil penelitian ini dapat memberi Bavaşlu panduan praktis untuk mengintegrasikan teknologi digital ke dalam sistem pemantauan pemilu yang ada.

Dengan penelitian bersama ini, UBK dan Bawaslu menunjukkan komitmennya untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi untuk memastikan proses demokrasi di Indonesia lebih baik dan transparan.

Dosen peneliti lainnya antara lain Ismail, Bernadet Nurmawat, Hartana, Iskandar Zulkarnain, Fauzia dan Abdul Haris, dan mahasiswanya antara lain Muhammad Jedda Malik an Naas, Teresa Florentina Marcella Assan dan Muhammad Adita Fajar.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours