Ubud Food Festival, pesta kuliner dan perayaan cita rasa Nusantara

Estimated read time 5 min read

Gyan Yar (Antara) – Melewati kawasan ramai, para pecinta kuliner antri, pengunjung lokal, mancanegara, dan lokal memadati jalan menuju ruang terbuka tempat dibukanya Food Festival Ubud 2024 (UFF). . dan pelaku kuliner dunia.

Mengusung tema “Take it to the Streets”, festival tahun ini merupakan eksplorasi kelezatan jajanan kaki lima dari Indonesia dan sekitarnya, di mana setiap gigitannya menampilkan kekayaan tradisi, kreativitas, dan kelezatan yang menggugah selera. Para pecinta kuliner akan menemukan jajanan kaki lima yang lezat dan berkesempatan bertemu dengan beberapa orang paling terkenal di Asia.

Ubud Food Festival (UFF) 2024 memberikan ruang bagi para pelaku usaha kuliner dan pemilik brand, baik lokal maupun mancanegara, untuk mempromosikan produknya kepada pecinta kuliner dan pengunjung yang menganggap dirinya sebagai chef hebat, restoran, koneksi kolaborasi dengan akademisi dan industri kuliner. Pasangan makanan berwarna-warni.

Pendiri dan Direktur UFF Janet De Neef mengaku senang bisa mengajak pengunjung lokal maupun mancanegara untuk menikmati kuliner Indonesia dengan menawarkan jajanan kaki lima di warung-warung di sana. . Mereka bisa mencicipi lezatnya bakso, martabak lezat, menikmati cita rasa daging babi asap yang legendaris, bahkan sarapan rendah lemak tanpa rasa bersalah. Acara ini memastikan setiap tamu tidak kelaparan saat menghadiri acara.

Food for Thought, sesi diskusi yang menghibur untuk menggali pemahaman dan tentunya memberikan kesempatan bagi konsumen dan produsen untuk berbagi berita, berjejaring dan mengupayakan industri dapur berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan keinginan para pendiri UFF untuk merayakan jajanan kaki lima dan kekayaan gastronomi Indonesia, yang diharapkan dapat menonjolkan kehebatan kuliner di kepulauan tersebut. Kekayaan masakan Indonesia tercermin dari olahan makanan yang pedas dan berlandaskan filosofi budaya.

Memasuki tahun ke-6, festival ini kembali digelar pada tanggal 31 Mei 2024, dengan konferensi pers dan pembukaan warung makan untuk para tamu, dan berlanjut hingga 2 Juni 2024 dengan pemaparan Teknik Kuliner Baru Indonesia secara bersama-sama. Dengan chef Asia terbaik dan penerima penghargaan bintang Michelin.

Tahun ini, festival ini membuka pintu taman semaksimal mungkin dengan menawarkan tiket masuk gratis bagi pecinta makanan. Festival ini resmi dibuka pada Kamis, 29 Mei 2024 di Titik Dua, Ubud, Gianyar, Bali, dengan peluncuran program dan pameran karya seniman yang bekerja sama dengan panitia festival tahun ini.

Festival ini merupakan kesempatan bagi para koki lokal untuk menunjukkan keahlian mereka. Pengunjung dapat menemukan beragam makanan khas daerah yang disajikan dengan cita rasa otentik. Ini merupakan kesempatan untuk memperkenalkan dan berterima kasih kepada banyak produsen pangan di Indonesia. Menggabungkan wisata kuliner, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat, Ubud Food Festival 2024 menjadi agenda wajib bagi pecinta kuliner dan budaya.

Berbagai makanan dan hiburan

Sorotan lain dari festival tahun ini adalah makanan dan minuman khas Indonesia. Pengunjung dapat mencicipi beragam minuman, seperti perahu Bali, ikan air tawar dan lain-lain, sambil belajar tentang sejarah dan proses industri tersebut.

Setidaknya ada 70 restoran yang menyajikan cita rasa asli Indonesia dari berbagai daerah. Kecap ikan asam, kepiting Raja Ampat, minuman sehari-hari berbahan buah kopi, sate lilit dari Bali dan berbagai daerah di Indonesia. Makanan internasional juga disajikan di festival ini. Selain makanan otentik dari Vietnam, Meksiko, minuman tradisional seperti bir, wine, teh, dan kopi juga hadir di festival ini.

Musik keronkong dan tarian kue pun menambah kemeriahan acara. Musik keronkong merupakan musik Indonesia. Musik keronkong sendiri merupakan jenis musik yang muncul dari perpaduan budaya Barat dan Timur. Alat musik gesek, seruling dan suara digunakan dalam musik ini.

Tari Kue merupakan pertunjukan tari Bali. Tariannya terdiri dari beberapa penari laki-laki (belasan atau lebih) yang duduk melingkar sambil mengangkat tangan secara bersamaan dengan suara merdu yang disebut “kake”. Berasal dari penari yang melantunkan kata “kue” bersamaan dengan alunan musik.

Festival ini tidak hanya menjadi surganya penikmat kuliner, namun juga menawarkan pengetahuan lengkap tentang dunia kuliner. Para tamu dapat berpartisipasi dalam lokakarya memasak, menonton demonstrasi memasak langsung oleh koki selebriti di panggung Teater Kuliner, atau mengikuti tur kuliner untuk menemukan cita rasa asli pulau tersebut.

Tentang UFF

Diluncurkan pada tahun 2015 oleh Yayasan Mudra Sawari Saraswati, UFF bertujuan untuk menampilkan kekayaan budaya kuliner Indonesia kepada dunia. Festival ini merayakan kuliner lezat dan keragaman masakan Indonesia dan membantu generasi muda Indonesia meningkatkan keterampilan mereka melalui kelas-kelas hebat dan demonstrasi memasak sambil memberikan peluang berjejaring. Dalam programnya, penyelenggara festival juga memasukkan diskusi penting mengenai isu-isu global seperti lingkungan, keberlanjutan, dan sistem pangan.

Penulis paling terkenal di Bali, Ni Wayan Murni, dinobatkan sebagai penerima Lifetime Achievement Award 2024, yang didirikan pada tahun 1974 dan dengan cepat menjadi tujuan utama para pelancong dari dalam dan luar negeri. Seiring berjalannya waktu, warisannya telah berkembang dengan didirikannya perusahaan-perusahaan yang masing-masing mencerminkan komitmennya terhadap budaya Bali. Hal ini membuat penyelenggara festival merasa senang dan bersemangat untuk berbagi keindahan budaya Tanah Air, dan mereka teringat akan gagasan Murni yang ingin memberikan dampak jangka panjang pada kuliner Bali.

Aktivis keberlanjutan dapat menantikan Forum Keberlanjutan yang pertama, sementara para pecinta kopi dapat menikmati lokakarya dan diskusi tentang kopi selama seminggu. Selain itu, festival ini juga akan memberikan pengunjung tiket masuk gratis ke pameran yang terkenal dengan resep masakannya, yang menampilkan makanan terbaik.

Presiden Yayasan Mudra Swari Saraswati Dr. Drs I Ketut Suardana, M.Fil.H, Pendiri dan Direktur Ubud Food Festival Janet D. Neff, Duta Festival dan Patri Indonesia 2022 Lakshmi D. Neff Suardana, chef kelahiran Sumatera dan pemilik Silk Bistro Freddie Salem, Bali Restaurant and Café Founders Association (BRCA) Chris Salance, dan presiden Selandia Baru Nick Honeyman yang memenangkan penghargaan tersebut membuka acara dengan konferensi pers.

Selain nama-nama tersebut, UFF juga menyertakan pionir kuliner seperti World Barista Championship 2024 Mikael Jason, chef kenamaan Bali Wayan Krishna Yasa, pemenang penghargaan chef India Dipankar Khosla, selebriti kenamaan Indonesia Agung, dan Laura Prabhu, CLEC. Korea Diving Kwon, Chef Kehutanan Papua Charles Toto, Dr. Jokorda Gadiputra Sukawati, Panglingsar Puri Sarin Agang mewakili komunitas dan komunitas Ubud dan Ubud, Vincenzo Jimado, perwakilan Kementerian Pariwisata dan Pembangunan Ekonomi Republik Indonesia, dan masih banyak lagi.

Berita menarik, hal menarik seputar kuliner makanan indonesia khususnya street food yang cocok di dunia dan menjadi model kini hadir bintang baru kuliner dunia.

Banyak pengunjung lokal maupun wisatawan asing yang mencoba jajanan dan menikmatinya di Ubud Food Festival yang digelar di Taman Kuliner Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, Kamis (30/5/2024). Antara/Besi Putto Engrini/WSJ.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours