Udara Jakarta kembali tidak sehat setelah sempat membaik

Estimated read time 2 min read

Jakarta dlbrw.com – Kualitas udara di DKI Jakarta kembali turun menjadi salah satu yang terburuk di dunia dengan indeks kualitas udara (AQI) sebesar 152 atau masuk kategori “buruk” setelah beberapa perkembangan terakhir hari.

Berdasarkan data Badan Pemantau Kualitas Udara DKI Jakarta, IQAir, hingga Rabu pukul 04.40 WIB, kualitas udara Jakarta menduduki peringkat ke-7 dalam kategori kota dengan kualitas udara terburuk di dunia dengan partikel halus PM 2,5 sebesar 57 mikrogram per meter kubik. . .

Situs web yang sama menunjukkan bahwa tingkat PM 2,5 di Jakarta kini 11,4 kali lipat dari pedoman kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Pada hari dan waktu yang sama, Kinshasa (Kongo), nomor 178, menjadi kota dengan polusi udara terparah di dunia.

Oleh karena itu, pekerja di luar ruangan sebaiknya memakai masker karena cuaca buruk akan lebih baik lagi.

Beberapa hari lalu, kualitas udara di Jakarta mulai membaik seiring dengan turunnya hujan di wilayah tersebut, dan kini jumlahnya semakin meningkat.

Sementara Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI juga menerbitkan laman pemantauan cuaca yang sama, namun ada perbedaan: situs resmi Pemprov DKI air.jakarta.go.id menunjukkan kualitas udara di wilayah tersebut berada di tengah. kategori.

Bahkan, nilai tertinggi dari 31 Stasiun Pemantauan Kualitas Udara (SPKU) adalah 95 yang berarti kualitas udara di DKI berada pada level rata-rata pada hari yang sama.

Sebelumnya, Kepala DLH DKI Asep Kuswanto mengatakan, peralatan yang digunakan untuk memantau kualitas udara sudah teruji dan masuk dalam Standar Nasional Indonesia (SNI), seperti SNI 9178:2023, standar yang dibuat dengan baik untuk alat cuaca murah. sensor.

Lanjut Asep, standar ini memastikan peralatan pemantauan udara memenuhi standar yang diperlukan untuk memberikan informasi yang akurat dan konsisten.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours