UI Beri Edukasi Jaga Kelestarian Hutan Bakau di Pahawang

Estimated read time 3 min read

dlbrw.com, DEPOK — Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Indonesia (UI) menggelar edukasi solusi berbasis alam (NbS) di Desa Pahwang, Kabupaten Pesawaran, Lampung sebagai langkah strategis mangrove konservasi. hutan.

Ketua Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) FMIPA UI. Tito Latif Indra dari Kampus UI Depok, Selasa, mengatakan program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang terancam oleh perubahan iklim, erosi, dan aktivitas manusia seperti penebangan hutan bakau secara ilegal, pembuangan limbah, dan konstruksi. Pondok untuk pariwisata.

NbS atau solusi berbasis alam merupakan serangkaian tindakan yang memanfaatkan kekuatan alam untuk mengatasi tantangan sosial, lingkungan, dan ekonomi. Dalam konteks ini, NbS diwujudkan dengan penanaman mangrove untuk melindungi pantai dari erosi, melestarikan keanekaragaman hayati dan meningkatkan keterlibatan dan kesadaran masyarakat dalam upaya konservasi.

Tito mengatakan penerapan NBS merupakan langkah strategis untuk mengurangi perubahan iklim dan gesekan di Pulau Pahavang.

“Saat ini mangrove berperan penting dalam siklus karbon sebagai salah satu komponen ekosistem karbon biru karena memiliki daya serap karbon yang tinggi dan melindungi wilayah pesisir dari erosi,” ujarnya.

Untuk itu, edukasi diberikan untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya ekosistem mangrove, terutama untuk mencegah degradasi kawasan hutan mangrove, serta meningkatkan kualitas dan keberlanjutan ekosistem mangrove di Pulau Pahwaang.

NbS terhadap hutan mangrove dilakukan melalui beberapa hal, antara lain perlindungan dan restorasi lahan basah pesisir; rehabilitasi kolam komunitas; Juga pembangunan perangkap sedimen untuk membentuk jalur hijau sebagai kawasan konservasi.

Dengan melindungi hutan bakau, warga dapat memanfaatkannya sebagai perlindungan pantai terhadap banjir dan badai; penjaga infrastruktur dan keamanan ekonomi; habitat bagi lebih dari 25 miliar ikan remaja setiap tahunnya; Juga memberikan manfaat kepada 37 spesies laut komersial seperti ikan, kepiting, kerang dan udang.

Selain memberikan edukasi, tim pengabdian masyarakat UI juga mengunjungi lokasi penanaman mangrove bersama warga desa pada kesempatan ini.

Mereka menanam 50 bibit mangrove di atas substrat pasir berlumpur di daerah pasang surut dengan menggunakan alat tanam sederhana seperti batang bambu dan tali bendungan.

Aristama, Sekretaris Desa Pahwang, memuji program ini. Menurutnya, program penanaman mangrove sangat penting bagi keberlangsungan pelestarian hutan mangrove di kota tersebut.

“Kita memerlukan lebih banyak kegiatan budidaya mangrove untuk melindungi Pulau Pahwang dari ancaman erosi. Dengan bantuan Tim Pengabdian Masyarakat UI, kegiatan ini diharapkan dapat mendorong Pulau Pahwang menjadi contoh sukses pengelolaan ekosistem mangrove berkelanjutan yang memberikan manfaat jangka panjang. bagi lingkungan dan masyarakat,” ujarnya.

Tim FMIPA terlibat dalam Program Literasi Masyarakat dan terjun ke lapangan penanaman mangrove sebagai solusi berbasis alam yang dipimpin oleh dr. Tito Latif Indra (Pembimbing Lapangan), Anggota Muhammad Atorik Falanski dan Bintang Mahakarya Sembahen (Asisten Dosen); Serta sejumlah santri, Satrio Rifki Wiksono, Ajjikari, Ramaditya Dhamara Mukri, Damar Dafa Aulia, Iro Alvaro, Muhammad Haikal Mudzaki, Fajr Ramdhan dan Stevi Fahdira.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours