Depok (ANTARA) – Universitas Indonesia (UI) melalui Tropical Renewable Energy Center (TREC), pusat penelitian di Fakultas Teknik (FT) Universitas Indonesia (UI) sebagai kelompok penulis rancangan desain Indonesia Standar Nasional ( SNI) menyiapkan SNI 9233:2024 yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional (BSN).
Ketua Tim Konsep SNI dari TREC Dr.-Ing. Eko Adhi Setiawan, S.T., M.T., IPU., APEC Eng., dalam keterangannya, Sabtu, mengatakan standar ini pada dasarnya disusun dengan mengacu pada hasil penelitian saya dan teman-teman di TREC FTUI yang didanai LPDP, khususnya DCON, konverter DC -DC memiliki kapasitas konversi listrik 2,5-3 kilowatt.
DCON mampu menghasilkan arus searah dan mensuplai berbagai peralatan rumah tangga seperti PC, laptop, televisi, telepon genggam, pemanas air dan lampu tanpa perlu memodifikasi perangkat yang ada saat ini.
“Keunggulan utama DCON adalah listrik yang dihasilkan lebih stabil dan efisien dibandingkan sistem arus bolak-balik (AC) konvensional,” ujarnya.
Saat ini sebagian besar masyarakat di Indonesia masih menggunakan arus bolak-balik yaitu arus bolak-balik.
Sedangkan DCON merupakan alat konversi listrik yang mampu menghasilkan arus searah (DC) dengan tegangan hingga 330V.
Pasalnya, DCON masih dianggap sebagai teknologi baru dan penggunanya masih sebatas adaptor awal.
Alat ini mempunyai potensi besar untuk mendorong penggunaan energi terbarukan di kawasan pemukiman karena DCON menggunakan teknologi baterai yang diisi dari panel surya, sel bahan bakar atau turbin angin kecil. Oleh karena itu, TREC FTUI mengusulkan kepada BSN untuk penyusunan standarnya.
Lebih lanjut, Dr. Eko menjelaskan, ide awal di balik desain DCON adalah untuk menciptakan energi terbarukan yang dapat diterapkan pada sistem kelistrikan rumah tangga.
Pada tahun 2021, DCON mendapat pengakuan internasional dengan memesan tiga perangkat DCON dari Hawaii Natural Energy Institute (HNEI), salah satu pusat penelitian energi terkemuka di Amerika Serikat. DCON digunakan sebagai komponen kunci dalam proyek microgrid GridStart/DC untuk mengembangkan, menguji dan mengevaluasi teknologi energi terbarukan yang canggih.
Dengan demikian, DCON menjadi bukti nyata bahwa produk dalam negeri mampu bersaing dan diakui di kancah internasional.
Dekan FTUI pro. Dr.Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU., mengatakan keikutsertaan TREC dalam penyusunan SNI 9233:2024 merupakan bukti bahwa penelitian-penelitian yang dilakukan di FTUI tidak hanya relevan secara akademis namun juga berdampak nyata dalam mendukung pembangunan industri maupun nasional. tingkat seperti di tingkat internasional.
Profesor. Harry.
Selain itu, beliau juga menekankan pentingnya standar dalam industri teknologi. Ia percaya bahwa siapa pun bisa membuat suatu produk, namun tidak semua orang bisa menetapkan standar untuk produk tersebut. Standar diperlukan untuk meyakinkan pengguna produk bahwa produk yang digunakan atau dikonsumsi telah sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.
“Kehadiran SNI 9233:2024 akan menjadi acuan standar keamanan produk sejenis yang diciptakan di masa depan”, Prof. Harry.
+ There are no comments
Add yours