Ukraina, Barat ragukan dampak F-16 akan ubah situasi medan pertempuran

Estimated read time 2 min read

MOSKOW (ANTARA) – Pejabat Ukraina dan Barat menyatakan keraguannya mengenai potensi dampak kehadiran pesawat tempur F-16 di medan perang (Ukraina), The Washington Post melaporkan pada Minggu.

Pada pertengahan Juli, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov memperingatkan Amerika Serikat (AS) dan sekutu NATO-nya tentang dampak buruk konflik bersenjata langsung dengan Rusia.

Lavrov juga menambahkan bahwa Moskow memandang kehadiran F-16 berkemampuan nuklir di Ukraina sebagai ancaman nuklir.

Pesawat tempur F-16 yang telah lama ditunggu-tunggu dijadwalkan tiba di Ukraina dalam beberapa minggu mendatang.

Namun, para pejabat Ukraina dan Barat telah memperingatkan bahwa pesawat tersebut, yang pernah disebut oleh Kiev sebagai titik balik, mungkin tidak memberikan dampak langsung di medan perang karena terbatasnya pasokan dan banyaknya pertahanan udara Rusia, surat kabar tersebut melaporkan.

F-16 pertama diperkirakan akan digunakan terutama untuk memperkuat pertahanan udara Ukraina dan kemungkinan tidak akan terbang terlalu dekat dengan garis depan, menurut para pejabat.

Para pejabat menolak mengatakan berapa banyak pesawat tempur yang akan diterima Ukraina tahun ini, namun jumlah yang diterima tidak lebih dari satu skuadron, sekitar 20 jet tempur.

Negara-negara Barat telah meningkatkan bantuan militer dan keuangan mereka ke Ukraina sejak dimulainya operasi militer Rusia pada tahun 2022.

Kremlin telah memperingatkan agar tidak terus mengirim senjata ke Kiev, dengan mengatakan hal itu akan menyebabkan eskalasi konflik lebih lanjut.

Sumber: Sputnik-OANA

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours