Ukraina Kewalahan Perang Lawan Rusia, tapi Malah Kerahkan Pasukan Khusus ke Suriah

Estimated read time 2 min read

Kyiv – Ukraina telah meminta Barat untuk memasok senjata, mengeluh bahwa mereka berada di bawah tekanan dalam perang melawan agresi Rusia. Namun, dalam situasi seperti ini, Kiev telah mengerahkan pasukan khusus di Suriah, yang diklaimnya sedang memerangi tentara bayaran Moskow.

Media Ukraina “Kyiv Post” menerbitkan video yang diperoleh dari sumber Direktorat Jenderal Intelijen Ukraina (GRU). Video tersebut menunjukkan pasukan khusus Badan Intelijen Militer (HUR) Ukraina menargetkan penghalang jalan Rusia, patroli jalan kaki, konvoi militer, dan benteng di barat daya Suriah.

Karena video tersebut tampaknya berasal dari bulan Maret 2024, publikasi tersebut mengutip sumber intelijen Ukraina yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa pasukan tersebut telah mendukung pemberontak Suriah sejak awal tahun ini, melakukan berbagai operasi dan serangan terhadap fasilitas militer Rusia.

Selama operasi tersebut, tentara pasukan khusus Ukraina dilaporkan menggunakan berbagai taktik dan senjata gerilya, termasuk peluncur granat, mortir “Tarab” improvisasi, dan alat peledak improvisasi, untuk melawan pasukan Rusia dan pasukan Suriah di bawah rezim Presiden Bashar al-Assad. . .

Namun sejumlah ahli membantah video dan laporan tersebut, dengan alasan bahwa pasukan dan tentara bayaran Rusia tidak dikerahkan di barat daya Suriah, dan bahwa pasukan oposisi Suriah tidak banyak berkeliaran di wilayah tersebut.

Yang lain mengatakan video itu menunjukkan bentrokan di Daraa, sebelah timur Dataran Tinggi Golan di Suriah selatan.

Pihak lain menunjukkan kontradiksi dalam narasi bahwa Ukraina sangat kekurangan pasukan dan personel dalam perang melawan pasukan pendudukan Rusia sehingga tampaknya tidak masuk akal bagi Kiev untuk mengerahkan pasukan yang diperlukan untuk berperang di luar negeri.

“Penarikan pasukan dari negara [Ukraina] adalah situasi khusus,” kata Alexander Liebmann, profesor politik Rusia dan Eropa Timur di Free University of Berlin.

Sebaliknya, menurut laporan Business Insider pada Jumat (6/7/2024), jika laporan tersebut terverifikasi dan benar, maka akan membenarkan rumor bahwa Ukraina yang mendapat bantuan dari Barat sedang berusaha melakukan serangan balik. Rusia. kekuatan dan pengaruh militer jauh dari kawasan dan melampaui perbatasannya sendiri, sehingga membuka front baru dalam konflik yang sedang berlangsung.

Dia juga membenarkan laporan awal tahun ini bahwa pasukan Ukraina sedang memerangi tentara bayaran Rusia di Sudan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours