Ukraina Mulai Kerahkan Jet Tempur F-16 Buatan AS, Perang Lawan Rusia Makin Memanas

Estimated read time 3 min read

Kyiv – Jet tempur F-16 buatan Amerika Serikat (AS) telah berkeliaran di langit Ukraina sejak Minggu. Dengan beroperasinya pesawat modern ini perang melawan agresi Rusia akan semakin intens.

Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan pilot Ukraina telah mulai menerbangkan F-16 untuk operasi di dalam negeri. Mereka secara resmi mengkonfirmasi kedatangan jet tempur buatan Amerika yang telah lama ditunggu-tunggu, lebih dari 29 bulan setelah pecahnya perang.

Zelensky mengumumkan penggunaan F-16 ketika dia bertemu dengan pilot militer di pangkalan udara yang dikelilingi oleh dua jet, dengan dua pesawat lagi terbang di atasnya.

“F-16 ada di Ukraina. Kami berhasil. Saya bangga dengan masyarakat kami yang memperoleh jet-jet ini dan mulai menggunakannya untuk negara kami,” kata Zelensky pada suatu saat.

Panglima militer Ukraina, Kolonel Jenderal Oleksandr Syrsky, menyambut baik kedatangan pesawat tersebut dan berterima kasih kepada presiden serta pejabat lainnya yang bekerja sepanjang hari demi keselamatan mereka.

Kedatangan mereka akan menyelamatkan nyawa tentara Ukraina, katanya.

Artinya, akan semakin banyak peretas yang dimusnahkan, tulis Sirsky di Facebook, Senin (5/8/2024).

“Ini berarti lebih banyak rudal dan pesawat yang digunakan oleh penjahat Rusia untuk menyerang kota-kota Ukraina akan ditembak jatuh.”

Kedatangan jet tempur tersebut merupakan tonggak sejarah bagi Ukraina, meskipun tidak jelas berapa banyak jet tempur yang tersedia dan seberapa besar dampaknya terhadap peningkatan pertahanan udara dan di medan perang.

Rusia telah menargetkan pangkalan-pangkalan yang mungkin menampung jet tempur dan berjanji akan menembak jatuh mereka.

Dibuat oleh Lockheed Martin (LMT.N), F-16 telah lama dicari oleh Ukraina karena kekuatan penghancurnya dan ketersediaan global.

Pesawat tempur ini dipersenjatai meriam 20 mm dan mampu membawa bom, roket, dan rudal.

Berbicara kepada wartawan di landasan bandara, Zelensky mengatakan Ukraina masih belum memiliki cukup pilot yang terlatih untuk mengoperasikan F-16.

“Di sisi positifnya, kami mengharapkan tambahan F-16…banyak dari mereka sedang dilatih sekarang,” katanya.

Penting bagi sekutu Kiev untuk menemukan cara memperluas program pelatihan dan peluang bagi pilot dan tim teknik Ukraina, katanya.

Ukraina sebelumnya mengandalkan armada jet tempur era Soviet yang sudah tua, yang tidak dapat ditandingi oleh armada Rusia yang lebih canggih dan jauh lebih besar.

Rusia telah menggunakan keunggulan ini untuk melancarkan serangan rudal jarak jauh secara berkala terhadap sasaran di seluruh Ukraina dan seluruh front Ukraina dengan ribuan bom berpemandu, mendukung pasukannya yang perlahan maju ke timur.

“Ini adalah tahap baru dalam pengembangan Angkatan Udara Angkatan Bersenjata Ukraina,” kata Zelensky.

“Kami telah melakukan banyak hal untuk menggerakkan pasukan Ukraina ke standar penerbangan baru, ke angkatan udara Barat,” katanya, mengutip ratusan pertemuan dan diplomasi yang gigih untuk memperoleh F-16.

“Kami sering mendengar ‘hal itu tidak mungkin’ sebagai jawaban, namun kami terus mewujudkan ambisi kami, kebutuhan pertahanan kami,” katanya.

Belum jelas rudal apa yang dilengkapi jet tempur tersebut.

Menurut analis militer, rudal jarak jauh akan mampu memberikan dampak yang lebih besar di medan perang.

Zelensky mengatakan dia juga berharap dapat menekan sekutu tetangganya untuk membantu menghentikan penembakan rudal Rusia ke Ukraina melalui dialog di platform Dewan Ukraina-NATO.

“Ini adalah alat lain, dan saya ingin mencobanya, sehingga negara-negara NATO dapat berbicara dengan Ukraina mengenai kemungkinan koalisi kecil negara-negara tetangga yang menembak jatuh rudal musuh,” katanya.

“Saya pikir keputusan ini mungkin sulit bagi mitra kami. Mereka selalu takut menciptakan terlalu banyak ketegangan, namun kami berjuang melawannya.”

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours