Ukraina sebut tidak berminat ambil alih wilayah Kursk milik Rusia

Estimated read time 2 min read

ISTANBUL (ANTARA) – Ukraina mengatakan tidak tertarik untuk merebut wilayah di wilayah perbatasan Rusia di Kursk, tempat Kiev melancarkan serangan pekan lalu yang menyebabkan evakuasi massal di banyak tempat yang berbatasan.

“Saya ingin menekankan bahwa, tidak seperti Rusia, Ukraina tidak membutuhkan sesuatu yang menjadi milik orang lain. Ukraina tidak tertarik menduduki wilayah Kursk, namun kami ingin melindungi kehidupan rakyat kami,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia. Menteri Luar Negeri Ukraina, Georgy Tikhii. Dilaporkan di Kiev pada Selasa (13/8).

Tykhi, yang mengatakan bahwa sejak awal musim panas, Rusia telah melancarkan lebih dari 2.000 serangan dari Kursk di wilayah Sumy di timur laut Ukraina, mengatakan Kyiv tidak memiliki kemampuan yang cukup untuk menyerang jarak jauh guna melindungi diri dari serangan semacam itu.

Oleh karena itu, perlu untuk membebaskan perbatasan ini dari pasukan Rusia yang menginvasi Ukraina atau mengakhiri terorisme terhadap warga Ukraina. Kami akan melanjutkan ini dengan cara yang kami anggap perlu untuk menjamin keamanan dan melindungi Ukraina, katanya.

Tykhi juga mengatakan bahwa serangan di Ukraina membantu Kiev di bagian lain front karena mencegah Rusia mengerahkan lebih banyak pasukan ke front Donetsk.

Ia menambahkan, tujuan serangan di perbatasan negara tersebut adalah untuk melindungi nyawa warga Ukraina dan melindungi wilayah Ukraina dari serangan Rusia.

“Semakin cepat Rusia setuju untuk memulihkan perdamaian yang adil, khususnya berdasarkan Formula Perdamaian yang mengarah pada perdamaian, semakin cepat serangan Pasukan Pertahanan Ukraina di wilayah Rusia akan dihentikan, ” katanya.

“Ini adalah tindakan yang sepenuhnya sah oleh Ukraina, khususnya dalam kerangka penerapan hak membela diri sesuai dengan Piagam PBB,” tambahnya.

Pada hari Selasa, Rusia melaporkan bahwa pasukan Ukraina, termasuk tank dan pengangkut personel lapis baja, menyerang posisi militer Rusia di dekat dua pemukiman perbatasan di wilayah Kursk.

Sejak itu, selain menahan serangan udara di Kursk dan sekitarnya, Moskow mengatakan pihaknya telah menangkis serangan pasukan Ukraina di wilayah perbatasan.

Pada tanggal 7 Agustus, Putin menuduh Kiev melakukan provokasi besar-besaran dan penembakan tanpa pandang bulu.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyi mengomentari tuduhan tersebut, dengan mengatakan bahwa Rusia membawa perang ke Ukraina dan harus merasakan apa yang telah dilakukannya.

Sumber: Anatolia

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours