UMJ Raih Dana Hibah Kedaireka, Dorong Hilirisasi Teknologi Green Solven dan Nano Emulsi

Estimated read time 3 min read

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — UMJ menyelenggarakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), salah satunya kegiatan Kedaireka Matching Fund 2024 yang didanai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta melibatkan tujuh dosen dan lima mahasiswa yang bekerja sama dengan CV Madu Apiari Riset produk Mutiara yang inovatif menghadirkan perawatan pribadi berbasis turunan lebah dan herbal. 

Hasil penelitian yang siap dikomersialkan oleh CV Madu Apiari Mutiara (Mitra) adalah hasil penelitian produk perawatan diri dan produk kosmetik berbahan dasar lebah dan herbal dengan teknologi green solven dan nano emulsion. Mitra telah memiliki izin BPOM dan sertifikat kelas A dari Kementerian Kesehatan, memiliki jaringan pemasaran Pasar Transsmart dan jaringan muslim nasional.

Sudah terdapat permintaan pasar terhadap produk perawatan pribadi dan kosmetik berbahan dasar lebah dan herbal sebagai produk premium di Kota Depok dan jaringan pasar muslim serta Transmart. SDM di CV Madu Apiari Mutiara memerlukan dukungan kerjasama dengan universitas mitra. Formulasi perawatan pribadi dan kosmetik masih menggunakan ekstrak alami yang mahal, meskipun CV Madu Apiari Mutiara memiliki bahan baku kulit jeruk, kulit kiwi, serai, minyak dedak padi, madu, propolis dan lilin lebah yang dapat diekstraksi dengan pelarut hijau.

Dalam produksi kosmetik diperlukan ekstrak tumbuhan dan diperlukan teknologi ekstraksi untuk formulasinya. Diperlukan teknologi formulasi yang dapat membuat kosmetik dan produk perawatan pribadi lebih baik diserap dan digunakan dalam kombinasi dengan produk madu, propolis dan lilin lebah. Pasar kosmetik dan perawatan pribadi berbahan dasar lebah sangat diminati dan diperlukan kolaborasi dengan peneliti yang memiliki penelitian yang dapat dilakukan di hilir.

Ekstraksi pelarut untuk industri skala kecil kurang baik dalam hal volatilisasi dan sifat mudah terbakar. CV Madu Apiari Mutiara mencari teknologi ekstraksi pelarut ramah lingkungan yang lebih ramah lingkungan dan ramah lingkungan. Dari sisi pengembangan pasar, perlu dikembangkan website pemasaran online e-commerce yang terintegrasi.  

Ketua tim, Prof. Tri June Hendravati, menyampaikan bahwa keahlian diperlukan untuk mewujudkan solusi dan tujuan output yang ingin dicapai, komitmen tim pengusul (7 dosen) yang berasal dari pakar yang berbeda-beda yaitu teknik kimia (formulasi, pengujian, kelayakan dan rencana bisnis), farmasi (pengujian dan perizinan BPOM), ekonomi (kelayakan ekonomi, pemasaran dan rencana bisnis), informatika (website dan media sosial) kerjasama ini melibatkan dosen UMJ dengan dosen UHAMKA bidang farmasi dan informatika Universitas Gunadharma yang sudah mempunyai MOU dengan UMJ. Untuk tim berjumlah 5 orang mahasiswa dari program studi Teknik Kimia dan Teknik Industri Fakultas Teknik UMJ. Memperoleh pengalaman di luar kampus sebagai implementasi konversi MBKM 6 poin dan kredit mahasiswa.  

Menurut Rektor UMJ, Prof. Ma’mun Murod, dalam Indikator Kinerja Utama (KPI) Nasional MBKM yaitu. KPI 2 yaitu mahasiswa memperoleh pengalaman di luar kampus, KPI 3 untuk dosen yang berkegiatan di luar kampus, dan KPI 5 untuk hasil kerja guru yang pernah berkiprah di masyarakat. Selain pemenuhan IKU, terdapat hasil berupa hak paten, hak cipta atas kekayaan intelektual, pemberitaan di media sebagai pertunjukan bagi pengusul dan UMJ. Kegiatan ini baik untuk diterapkan di kampus UMJ.

Program Kampus Merdeka Belajar (MBKM) dalam implementasi program dan dampak yang diharapkan terhadap penerima manfaat (perguruan tinggi, DUDI, masyarakat dan/atau pemerintah). Terima kasih kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang telah memungkinkan dukungan Dana Pendamping Kedaireka tahun 2024 dan memberikan motivasi kepada UMJ untuk melakukan inovasi produk dan meningkatkan kerjasama untuk komersialisasi produk penelitian.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours