UMM Kirim Tim Dosen Ajarkan Bahasa Indonesia ke Pelajar Thailand Selatan

Estimated read time 3 min read

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Program Pendidikan Bahasa Indonesia (Prodi PBI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang (FKIP UMM) semakin berkembang dengan memperkenalkan bahasa Indonesia kepada mahasiswa Thailand. Tim pengajar PBI UMM juga terbang ke Thailand dan merasakan langsung proses pembelajaran melalui program Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA).

Rombongan guru mengunjungi Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Songkhla, Thailand dan salah satu sekolah terbaik di Thailand Selatan, Hatyai Wittayalai Somboonkulkanya School, pada 30-31 Mei 2024. Tur tersebut merupakan bentuk kolaborasi dari UMM. beberapa kelompok internasional dalam memperluas program BIPA.

Duta Besar RI Suargana Pringganu mengaku senang mendengar penjelasan tim pengajar UMM. Menurutnya, tidak semua program BIPA yang diadakan di Thailand bagian selatan terdaftar di KJRI Singkhla. Ia mengatakan, minat masyarakat Thailand untuk belajar bahasa Indonesia dengan berangkat belajar ke Indonesia merupakan hal yang tidak biasa.

Selama ini mahasiswa Thailand yang lulus di luar negeri sebagian besar berasal dari Indonesia dan Mesir. Pembelajaran BIPA di Thailand bagian selatan akan tumbuh pesat, meskipun saat ini mengalami penurunan akibat ditutupnya program pengiriman guru BIPA ke luar negeri.

“Suku bunganya tinggi, tapi biayanya mahal. Oleh karena itu, ketika pemerintah Indonesia tidak lagi mengirimkan guru BIPA, banyak poin BIPA yang tidak berlaku lagi,” kata Suargana dalam siaran pers di Jakarta, Minggu (06/09/2024).

Karena itu, Suargana sangat senang, tim pengajar UMM mempunyai program Center of Excellence (CoE) Language Diplomacy, mengirimkan peserta magang BIPA ke Thailand bagian selatan. Ini akan membuka titik BIPA baru. Ia berharap para guru UMM dapat memberikan pelatihan pengajaran BIPA kepada masyarakat Indonesia yang tinggal di Thailand.

“Kami menyambut baik gagasan dan rencana UMM untuk menjalin kerja sama dengan Thailand bagian selatan. Kami akan mempromosikan program-program UMM dan juga membantu hal-hal yang diperlukan untuk mewujudkan hal tersebut,” kata Suargana.

Pemateri PBI UMM Fida Pangesti menjelaskan kerjasama diharapkan dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa yang tergabung dalam COE Diplomasi Bahasa. Program CoE dirancang untuk memenuhi permintaan instruktur BIPA yang terus meningkat. Caranya adalah dengan merancang mata kuliah yang tidak hanya bersifat teoritis tetapi juga praktis.

Sementara UMM sudah lama menjalankan program BIPA. Salah satu negara penyumbang mahasiswa BIPA terbesar di UMM adalah Thailand, khususnya wilayah selatan Thailand yang mayoritas penduduknya beragama Islam.

Ketua PBI UMM Arif Budi Wurianto menjelaskan Kampus Putih memiliki dana yang kuat untuk melanjutkan kerjasama dengan berbagai instansi di Thailand bagian selatan. Oleh karena itu, tim UMM mengajak mereka mengunjungi alumni yang bekerja sebagai guru BIPA di Sekolah Hatyai Wittayalai Somboonkulkanya.

“Salah satu alumni kami adalah guru BIPA di Sekolah Hatyai Wittayalai Somboonkulkanya. Dan kami berkunjung dan menjajaki kerjasama. Ini merupakan langkah penting menuju pencapaian visi internasionalisasi bahasa Indonesia,” kata Arif.

Kunjungan tim UMM disambut hangat oleh Direktur Hatyai Wittayalai Somboonkulkanya, Seri Ingkhong. Ia menjelaskan, sekolahnya memiliki program bahasa asing tidak hanya untuk siswa SMP, namun juga untuk siswa SMA. Hingga saat ini tata bahasa Indonesia menjadi salah satu bahasa asing favorit siswa. Bahkan, mereka telah beberapa kali menjuarai kompetisi bahasa Indonesia tingkat nasional.

Oleh karena itu, kunjungan tim pengajar UMM semoga bermanfaat bagi Sekolah Hatyai Wittayalai Somboonkulkanya. Ia juga tertarik berkunjung ke UMM untuk mendiskusikan kemungkinan kerjasama lainnya. “Ini sangat penting bagi kita untuk meningkatkan pendidikan, khususnya pengajaran bahasa Indonesia di sekolah kita,” kata Ingkhong.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours