Unggul dalam Matematika, AI Google DeepMind Raih Medali Perak

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Kecerdasan buatan kini bermanfaat di segala bidang, salah satunya matematika. DeepMind AI Google unggul dalam bidang ini dan memenangkan medali perak.

Google juga bangga karena dua sistem AI DeepMind mampu memecahkan beberapa permasalahan sulit yang dihadirkan dalam kompetisi matematika bergengsi. ZD Net melaporkan pada Jumat (26 Juli 2024) bahwa Google memuji pencapaian kecerdasan AI serta model AI AlphaProof dan AlphaGeometry 2 DeepMind.

Tim tersebut mengikuti International Mathematics Olympiad (IMO) 2024. Bagi Google AI, penghargaan ini dianggap setara dengan perolehan medali perak bagi matematikawan muda.

Setiap tahun, IMO menantang ahli matematika elit pra-universitas untuk mengatasi enam masalah yang sangat sulit dalam aljabar, kombinatorik (menghitung, memilih, dan menyusun objek dalam jumlah besar), geometri, dan teori bilangan. Kompetisi ini juga merupakan cara untuk menguji dan mengukur sistem pembelajaran mesin dan AI dalam penalaran matematika tingkat lanjut, selain manusia.

AI Google menerjemahkan soal matematika ke dalam bahasa formal yang dapat dimengerti, dan AlphaProof memecahkan dua soal aljabar dan satu soal teori bilangan. Metodenya tidak hanya menemukan jawabannya, tetapi juga membuktikan bahwa jawabannya benar.

Google menyebut Tantangan Teori Angka sebagai tantangan tersulit dalam kompetisi ini, dengan hanya lima kontestan yang menyelesaikannya. AlphaGeometry 2 memecahkan masalah geometri. Namun, tidak ada model tunggal yang dapat menyelesaikan kedua masalah kombinatorial tersebut.

AlphaProof adalah sistem berbasis AI yang dapat dilatih untuk membuktikan pernyataan matematika menggunakan bahasa formal yang ramping. Menggabungkan model bahasa terlatih dengan algoritma pembelajaran penguatan AlphaZero, AlphaProof telah mengajarkan pemain cara bermain dan menang dalam catur, shogi, dan Go.

AlphaGeometry 2 adalah versi perbaikan dari AlphaGeometry. Berdasarkan AI Gemini Google, model ini dapat menangani masalah geometris yang sangat kompleks, termasuk persamaan pergerakan objek, sudut, proporsi, dan jarak.

Selain menguji kemampuan matematika AlphaProof dan AlphaGeometry 2, Google menggunakan IMO untuk menguji sistem inferensi bahasa alami dengan kemampuan pemecahan masalah tingkat lanjut yang dibangun di Gemini. Berbeda dengan dua model lainnya, model ini tidak memerlukan masalah penerjemahan bahasa formal.

Hasil dari model ini mungkin terdengar abstrak, namun Google melihatnya sebagai langkah maju menuju masa depan AI.

“Kami menantikan masa depan di mana ahli matematika menggunakan alat AI untuk mengeksplorasi hipotesis, mencoba pendekatan baru yang berani untuk memecahkan masalah lama, dan dengan cepat menyelesaikan elemen pembuktian yang memakan waktu. Sistem AI Gemini seperti “adalah matematika dan pemikiran yang lebih luas,” tulis Google . Unduhan itu.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours